SAMPIT – Demi menekan adanya kasus rabies di Kotim, Dinas Pertanian setempat melalui bidang Kesehatan Hewan kembali menjalankan program vaksinasi bagi ribuan anjing peliharaan.
”Setahun sekali kita melakukan vaksinasi di 17 kecamatan, terutama yang populasi anjingnya terbanyak. Di tahun ini kita targetkan 1500 vaksinasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kotim melalui Kasi Kesehatan Hewan dan Kesmafen, Danik Hariyanti, Rabu (19/4) kemarin.
Dilanjutkannya , vaksinasi biasanya mereka lakukan dengan cara mendatangi langsung ke desa-desa yang memiliki populasi anjing. Tetapi mereka juga membuka pos vaksinasi kesehatan hewan mereka di jalan HM Arsyad.
”Selain itu, bagi pemilik anjing yang besar atau lebih dari dua anjing sehingga sulit membawanya ke poskeswan, bisa menghubungi kita agar bisa didatangi untuk memberikan vaksinasi,” imbuh Danik.
Berdasarkan data pihaknya, kasus rabies sejak tahun 2016 sudah tidak lagi terdata. Meski terdapat kasus gigitan anjing, anjing-anjing yang menggigit dinyatakan sehat dan aman dari virus rabies. Meski begitu, pihaknya menyatakan tetap akan terus melakukan vaksinasi untuk melakukan pencegahan, sebab virus rabies terbilang berbahaya. Selain itu bagi pemelihara anjing yang memiliki ciri-ciri rabies, diharapkan untuk segera melapor.
Ditambahkannya, ciri-ciri hewan yang terinfeksi rabies antara lain memiliki phobia terhadap cahaya dan air yang berlebihan. Kemudian senang bersembunyi ditempat gelap, produksi saliva (air liur) berlebihan, dan mudah menyerang serta menggigit siapa saja.(sei/gus)
”Untuk anjing yang diduga terjangkit rabies dan menggigit manusia, penanganan untuk anjing adalah melakukan observasi selama 14 hari, kita kurung dan lihat perkembangannya. Bila terinfeksi rabies, biasanya sebelum 14 hari akan mati sendiri, tapi kalau tidak, berarti dia sehat dan akan kita vasksin,” pungkas Danik. (sei)