SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Rabu, 26 April 2017 14:04
Embung Arga Mulya Ambrol, Lakh Kok Bisa?

Bangunan Belum Genap Satu Tahun

JEBOL: Embung di Desa Arga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, jebol pada Minggu (23/4). Padahal, bangunan tersebut belum genap berusia satu tahun.(SLAMET/ RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG - Belum genap satu tahun, embung di Desa Arga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, jebol pada Minggu (23/4). Kerusakan bangunan terjadi di sisi bagian pelimpahan untuk pembuangan air dan juga jembatan di atasnya.

Jebolnya embung yang dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah itu diduga akibat konstruksi cor pelimpahan yang tak mampu menahan derasnya air akibat hujan yang terus mengguyur Pangkalan Banteng selama sepekan ini.

Selain merusakkan bagian pelimpahan embung yang selesai dibangun sekitar September 2016 itu, kuatnya arus air juga membuat jembatan jalan lingkungan di bagian bawah embung juga nyaris runtuh. Sebagian besar tanah penyangga jembatan juga terkikis.

Reno Krisdianto, Kepala Desa Arga Mulya, mengatakan bahwa runtuhnya pelimpahan air embung itu diduga kuat sudah mulai terlihat saat hujan deras pada Rabu (19/4) lalu.

Saat itu, air limpahan embung sangat besar bahkan menenggelamkan jembatan jalan lingkungan desa di bagian bawah embung. Selain itu besarnya air limpahan juga membuat kolam-kolam ikan milik warga terendam banjir.

”Pemicunya bisa jadi karena banjir Rabu lalu, dan Sabtu malam hujan deras, kemudian Minggu terjadi kerusakan,” katanya, Selasa (25/4) pagi.

Reno menjelaskan, akan ada pelebaran embung agar luasnya mencapai satu hektare. Namun dengan kondisi penahan air seperti itu, pihaknya tidak tahu apakah dihadulukan perbaikan atau perluasan.

Menurutnya, rencana pembangunan jebatan di bagian bawah embung bisa tertunda, pasalnya dalam anggaran desa hanya mampu membangun jembatan dengan ukuran empat kali enam meter.

”Sekarang kita masih kesulitan untuk memperbiaki jembatan di bagian bawah embung, anggaran yang ada tidak cukup. Setelah diterjang air besar itu sekarang minimal butuh jembatan dengan ukuran panjang dan lebar sekitar enam kali enam meter,” katanya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar Erdi Setiawan mengatakan, perbaikan hanya akan dilakukan untuk sementara saja.

”Kalau perluasan daya tampung embung yang akan diutamakan dulu, untuk perbaikan yang rusak mungkin akan dikerjakan secara sementara. Karena anggarannya tdiak bisa masuk untuk tahun ini,” katanya.

Kerusakan ada di bagian yang tinggi sehingga masih bisa menampung air sehingga tidak terlalu mengancam konstruksi embung secara umum.

”Sebentar lagi kemarau, kita akan usahakan air tetap tertampung karena selain untuk air baku usaha perikanan, embung itu digunakan sebagai penyuplai siaga karhutla,” katanya. (sla/yit)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers