SAMPIT - Satuan lalu lintas (Satlantas), Polres Kotim membubarkan pelajar yang hendak konvoi pascapengumuman kelulusan SMA/sederajat di Sampit, Selasa (2/5).
Para pelajar yang sudah berkumpul di Stadion 29 Nopember langsung kocar kacir saat petugas mendatangi sebelum konvoi.
Kasat Lantas Polres Kotim AKP Boni Ariefianto mengatakan kebiasaan kelulusan pengumuman ujian dimanfaatkan para pelajar untuk berkonvoi keliling kota.
Namun hal tersebut dapat diantisipasi, dengan menerjunkan aparat kepolisian ke sekolah-sekolah hingga sejumlah tempat yang akan dijadikan tempat kumpul untuk konvoi.
“Untuk konvoi para pelajar dapat kami cegah,” kata Boni.
Pengumuman kelulusan ini, kata Boni mendapat pengawalan ketat, mulai dari sekolah-sekolah yang melaksanakan pengumuman ditempatkan satu personel. Hal ini untuk memberi imbauan kepada para pelajar untuk tidak konvoi.
Ditambah lagi dari sekolah yang kerjasama dengan para pelajar untuk tidak konvoi. Bahkan kalau ikut konvoi dan kena razia oleh aparat kepolisian maka ijazah akan ditahan selama enam bulan.
“Adanya sejumlah sekolah yang menandatangani kerjasama antara pelajar dengan sekolah itu kami sangat sambut baik. Sehingga aksi konvoi tidak terjadi,” ujarnya.
Bahkan setelah para pelajar pulang dari sekolah, aparat juga mengantisipasi tempat berkumpul. Hal ini untuk menghindari konvoi di jalan raya yang tentunya sangat membahayakan baik pengendara lain dan pelajar itu sendiri.
“Di Stadion 29 Nopember Sampit sejumlah pelajar sudah berkumpul untuk konvoi secara bersama-sama. Namun kami bubarkan dan semua pelajar kocar-kacir,” ujarnya.
Namun pihaknya tidak bakal lengah terkait konvoi pelajar. Bahkan adanya informasi pelajar dari luar kota yang akan masuk ke Sampit melakukan konvoi.
“Antisipasi ini selama tiga hari kedepan. Karena pengalaman tahun 2016 lalu, hari pertama dan kedua sepi, tapi hari ketiga justru konvoi ramai. Kami akan terus lakukan pengawasan,” terangnya.
Apabila ada pelajar yang ketangkap konvoi akan ditilang sesuai kesalahan. Kemudian akan dipanggil orang tua dan ditembuskan kepada sekolah.
“Hal ini untuk membuat efek jera. Serta kedepanya tidak ada aksi konvoi lagi. Sedangkan yang corat-coret masih bisa dimaklumi asalkan tidak berbuat onar dijalanan,” tegasnya.
Selain itu, dalam melakukan penjagaan di kota Sampit juga terdapat pelajar yang melanggar lalu lintas. Hingga akhirnya terdapat puluhan kendaraan yang diangkut ke Satlantas Polres Kotim.
“Bagi pelajar yang tidak lengkap kami bawa kendaraannya. Totalnya mencapai puluhan kendaraan roda dua yang diamankan,” pungkasnya. (rin/fm)