MUARA TEWEH – Kesadaran seluruh masyarakat dalam menjaga dan memelihara aset yang telah dibangun oleh pemerintah sangat dibutuhkan, agar infrastruktur  awet dan tidak cepat rusak. Hal ini juga disuarakan Bupati Barito Utara H Nadalsyah pada acara peresmian pembangunan jembatan penyebErangan baru dengan konstruksi baja yang dilaksanakan di Kelurahan Lahei I, Rabu (17/5). 

Namun meski  Pemkab Batara gencar mensosialisasikan hal tersebut, masih ada saja oknum yang belum mematuhi. Seperti yang terpantau Radar Sampit di jembatan gantung yang menghubungkan Lahei I dan Lahei II, usai menghadiri peresmian pembangunan jembatan oleh Bupati Batara H Nadalsyah yang dilaksanakan di Kelurahan Lahei I, Rabu (17/5) sekitar pukul 12.45 WIB. 

Tampak, sebuah satu unit mobil ambulans puskesmas dengan Nopol KH 9019 EW diduga memaksakan untuk dapat melintas di jembatan gantung penyeberangan Lahei I dan II yang kondisinya sempit. Padahal, pada plang di jembatan tersebut sudah tertera daya tahan jembatan sama dengan 10 orang atau dua unit kendaraan saja (jembatan penyebarangan itu tidak diperuntukkan untuk dilintasi kendaraan roda empat). 

Hal ini sempat membuat arus lalulintas warga yang ingin melintas di jembatan itu terganggu, dan hal yang ditakutkan lantaran kelebihan kapasitas, jembatan penyebrangan tersebut bisa ambruk sehingga warga yang ingin melintas lebih memilih untuk bertahan sampai mobil ambulans tersebut selesai melintas di jembatan itu. 

“Harusnya kendaraan roda empat tidak melintas di jembatan gantung ini, karena kalau ambruk berbahaya,” ujar Sigit pengendara yang saat itu kebetulan melintas.

Sementara itu, Kepala Dinas PU H Ferry Kusmiadi yang telah dicoba dihubungi wartawan terkait hal ini, masih belum dapat diminta keterangannya.(viv/vin/gus)