KUALA KURUN – Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memiliki potensi menjanjikan. Pengelolaannya perlu dukungan semua pihak. Hal itu diungkapkan, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanahan (DKP) Gumas Emanuel Joko saat sosialisasi Pengelolaan Tahura Lapak Jaru.
”Dalam pengelolaan dan pengembangannya ke depan, kita memerlukan dukungan berbagai pihak, salah satunya dari USAID LESTARI Provinsi Kalteng, sehingga nantinya Tahura Lapak Jaru lebih maju dan sejajar dengan tahura di daerah lain,” kata Joko, Selasa (30/5).
Sebagai kawasan satu-satunya di Kalteng, lanjutnya, Tahura Lapak Jaru memiliki potensi menjanjikan, baik flora maupun fauna. Selain itu, juga memiliki potensi wisata alam, seperti Bukit Meranap, Goa Belanda, Air Terjun Sahai Unyang, dan Bawin Kameloh.
”Dengan rencana pengelolaan tahura yang semakin matang, kita akan menjadikan kawasan ini sebagai ikon Gumas,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Perencanaan Tahura Lapak Jaru Bentes berharap semua pihak memberi dukungan penuh terhadap upaya pengembangan tahura. Tahura itu diyakini akan menjadi ikon Gumas.
”Kawasan tahura ini memiliki keistimewaan tersendiri dan letaknya sangat dekat, yakni lima kilometer dari pusat Kota Kuala Kurun. Jika dikelola dengan baik, akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” katanya.
Socio Economic Development Coordinator WWF Didiek Surjanto menyambut baik upaya DKP Gumas mengembangkan Tahura Lapak Jaru. Pihaknya akan menyampaikan hal tersebut kepada manajemen USAID LESTARI.
”Kami sangat menghargai upaya pengelolaan tahura ini, karena sesuai dengan program USAID LESTARI, yakni mengurangi emisi. Kami siap untuk bekerja sama dengan DKP Gumas,” tandasnya. (arm/ign)