KOTAWARINGIN LAMA –Pasokan elpiji tabung melon atau elpiji kapasitas 3 kilogram di Kotawaringin Lama (Kolam), hingga hari ke 10 bulan Ramadan ini masih terbilang minim, dan belum bisa teratasi. Ini dapat dilihat masih banyaknya warga tidak mendapatkan elpiji setiap kali pasokan datang di pangkalan.
Dwi salah seorang warga Kelurahan Kotawaringin Hulu yang tidak kebagian elpiji mengaku pasrah. ”Mau bagaimana lagi sudah habis, saya baru tahu sudah agak siang sehingga tidak kebagian,” ujarnya sambil membawa pulang tabung gas miliknya yang kosong dari pangkalan milik H.Asan Darsani, Minggu (4/6).
Demikian juga diungkapkan Isum warga Kotawaringi Hilir, karena tidak kebagian terpaksa dirinya kembali mengunakan kayu bakar.
Sementara itu menurut H Asan Darsani pasokan yang diterimanya minggu ini berkurang 10 buah dari pasokan sebelumnya.
”Pasokan terus berkurang dari sebelumnya 240 biji perpekan turun menjadi 220 dan kini tinggal 210. Dan dalam hitungan jam sudah habis serta masih banyak warga yang belum kebagian terutama yang dari desa di luar Kotawaringin Lama,” bebernya.
Untuk mencukupi kebutuhan warga Kolam, menurut Asan diperlukan sekitar 4.000 hingga 4.500 tabung elpoji 3 kilogram perbulannya. Dan ditambahkannya jika warga mau mengunakan elpiji non subsidi yang berkapasitas 5 kilogram atau 12 kilogram persediaannya masih ada.
”Tetapi warga di sini kebanyakan mengunakan yang 3 kilogram. Dan kita juga ada persediaan minyak tanah tetapi harganya industri, yakni Rp 11 ribu perliter sehingga minyak tanah pun tidak begitu dilirik warga,” pungkasnya.(gst/gus)