KOTAWARINGIN LAMA – Kelanjutan pengerjaan ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) diminta warga Kolam, agar memprioritaskan di titik yang rusak dan rawan banjir. Harapannya, agar jalan tetap fungsional baik di musim hujan atau pun panas.
Seperti diketahui saat ini titik yang paling parah kerusakannya yakni di kilometer 20 hingga kilometer 22. Kemudian dan titik yang rawan banjir di ujung jembatan layang Masorayan dan diantara jembatan Sungai Lamandau serta jembatan Sungai Asam.
Di kilometer 20 hingga 22 sepanjang, pada Sabtu (3/6) malam hingga Minggu (4/6) sore, jalan dalam kondisi rusak parah hingga menimbulkan kemacetan yang panjang dan lama. Yayung, salah seorang pengguna jalan yang bepergian dari Kolam ke Pangkalan Bun, terpaksa harus mengantri selama lima jam, baru bisa lolos.
Tersendatnya jalan kemarin juga diakui warga lainnya, H Gusti Burhani yang juga harus antri berjam-jam untuk bisa lolos dari kubangan lumpur. Dan sebelumnya pada Sabtu malam lalu, rombongan safari Ramadan bupati dan wakil bupati Kobar yang ingin kembali ke Pangkalan Bun, terpaksa harus memutar lewat Kabupaten Lamandau karena antrian dititik yang rusak ini sangat panjang.
Sementara itu, sebagian rombongan tetap melalui jalan Pangkalan Bun-Kolam meski akhirnya ada juga yang terjebak ambles. Nusriadi, Lurah Kotawaringin Hulu yang juga mendampingi rombongan yang kembali lewat jalan ini mengungkapkan, bahkan sampai ada mobil dinas yang rusak bempernya, karena berusaha menaklukan kubangan lumpur.
Dari pantauan media ini sepanjang Senin (5/6) siang kemarin, jalan kembali kering, karena cuaca agak panas. Selain itu di titik yang paling rusak parah dibuatkan jalan darurat berupa lantai dari papan oleh warga, dan kendaraan yang melintasinya harus memberi ongkos jasa perbaikan.
Selain itu juga terlihat beberapa pekerja dari kontraktor yang sudah mulai bekerja dan sekitar 50 meter jalan yang rusak parah kemarin sudah tertimbun dan dipadatkan.
Terpisah, Bupati Kobar Hj Nurhidayah sangat sependapat dengan keinginan warga agar dititik yang rusak diprioritaskan pengerjaannya.
”Sekarang ini proritas pengerjaannya di titik yang rusak parah itu, yang ada dikilometer 21 hingga kilometer 22. Ini pengerjaan tetap dilaksanakan, tetapi karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan sehingga agak terganggu. Tetapi dititik yang rusak akan kita prioritaskan,”
pungkasnya kepada Radar Pangkalan Bun. (gst/gus)