SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 18 Juli 2017 09:54
Jelajahi Pasar dan Sungai, di Kotim Kumpulkan 108 Sampel Ikan

Ketika LIPI Gandeng Prancis Teliti Ikan

PENELITIAN: Peneliti dari LIPI dan Institut De Recherche Pour Le Depelopment (IRD) mengumpulkan sampel ikan air tawar.(SERA DIYA/RADAR SAMPIT)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggandeng Institut De Recherche Pour Le Depelopment (IRD) Prancis untuk mengidentifikasi dan determinasi spesies biota air, khususnya ikan air tawar. Kalteng jadi salah satu wilayah yang dijelajah dalam proyek Barcoding Indonesian Fish (BIF) itu.

SERA DIYA

Proyek BIF yang mulai dilaksanakan 2012 lalu itu, terus berjalan hingga kini. Belum lama ini, tim proyek Barcoding ikan Indonesia yang dibantu Dr. Nicholas Hubert dari IRD Prancis dan Frederic Busson dari museum nasional Prancis, menjejakkan kakinya di Kotim. Mereka memburu sampel ikan air tawar di wilayah Kalteng.

”Tujuan kita, selain memberikan edukasi mengenai ikan air tawar di Indonesia, yakni membuat data barcoding DNA ikan. Kita berusaha meng-update keanekaragaman ikan Indonesia dan membuat database DNA Library ikan air tawar Indonesia,” kata Dr Tedjo Sukmono, Fish Taxonomist Universitas Jambi, sekaligus bagian dari tim proyek BIF tersebut, Sabtu (15/7).

Pengambilan DNA ikan, lanjutnya, akan mempermudah proses identifikasi genetik antarspesies. Dengan begitu, jika koleksi DNA ikan telah terdata dan diketahui, akan mudah bagi peneliti untuk mengetahui apakah ikan yang ada dan hidup di wilayah Indonesia memiliki kekerabatan genetik antarsatu dan lainnya.

”Dengan memiliki data DNA, kita bisa mengetahui ikan inter spesies, karena inter spesies itu ikan-ikan yang mirip, tapi sebenarnya beda,” jelasnya.

Selain itu, tambahnya, jika peneliti menemui ikan yang sudah mati dan ingin mengetahui jenis ikannya, mereka dapat mengetahuinya dengan mudah karena sudah memiliki DNA awal dari ikan tersebut. Sebab, segala fase organisme, baik dari telur, anakan, maupun dewasa, hasilnya selalu sama jika menggunakan identifikasi DNA.

Timnya telah berkeliling Indonesia. Wilayah yang sudah dijelajahi, antara lain Lombok, Bali, Sumatera, Jawa, dan untuk Kalimantan sudah mulai melakukan pengambilan sampel sejak 7 Juli lalu.

Bahkan, sebagai bagian dari edukasi pada masyarakat, ia bersama Dr. Nicholas Hubert telah melakukan kuliah umum di Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 10 Juli lalu.

Pengambilan sampel ikan, lanjutnya, dilakukan dengan menjelajahi pasar-pasar ikan di kota yang dikunjungi. Lalu, karena tidak semua pasar ikan menjual seluruh ikan air tawar, mereka juga melakukan pengambilan sampel langsung di sungai.

”Biasanya kita minta bantuan nelayan lokal. Bahkan, membawa alat tangkap Ikan sendiri, seperti jaring, pancing, jala dan lainnya,” imbuhnya.

Target lokasi pengambilan sampel langsung, lanjutnya, adalah sungai-sungai besar, seperti Sungai Barito dan Sungai Mentaya. Sebab, target mereka adalah ikan air tawar yang hidup dari muara hingga dataran tinggi.

Setelah mendapatkan sampel, Tedjo menjelaskan, ikan-ikan sampel yang mereka dapat akan disortir dan diidentifikasi. Setelahnya, ikan-ikan tersebut akan diambil jaringan tissue-nya lalu dilabeli satu per satu.

”Semua ikan yang sudah diambil jaringannya akan dibuat jadi spesimen dan disimpan di Museum Zoologi Bogor. Kemudian, data DNA-nya akan dianalisis di sana juga. Setelah mendapatkan hasilnya, sequance DNA akan disimpan di Gen Library BOLD (Barcoding of Life  Data system),” jelasnya lebih jauh.

Proses pengambilan sampel DNA ikan, lanjutnya, biasanya memakan waktu cukup lama. Tergantung jumlah sampel ikan yang diperoleh di tiap wilayah. ”Prosesnya kerja siang malam. Malam ngambil sampel, siang mengolahnya. Paling sedikit mengambil samplingnya tiga hari, jumlanya paling sedikit 5 individu ikan untuk masing-masing spesies,” imbuhnya.

Hingga kini, tim mereka telah mendapat sekitar 8.907 sampel ikan. Jumlah tersebut belum termasuk  sampel yang diperoleh di Kotim hingga Minggu lalu, yaitu 108 sampel yang DNA-nya meliputi sekitar 25 spesies.

Perjalanan proyek BIF sendiri masih akan berlangsung lama. Setelah Kotim, tujuan selanjutnya dari tim BIF adalah Kota Pangkalan Bun. Proyek kerja sama LIPI dan IRD Prancis itu ditargetkan akan selesai pada 2020 mendatang. (***/ign)


BACA JUGA

Rabu, 08 Mei 2024 13:17

Belasan Desa Sebagai Lokus Stunting

SAMPIT - Sebanyak 16 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 08 Mei 2024 11:13

Bupati Resmikan Kantor Sekretariat Pokja Bunda PAUD

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meresmikan Kantor Sekretariat Kelompok Kerja…

Rabu, 08 Mei 2024 11:13

Bupati Terkejut dengan Data Stunting

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengaku terkejut dengan data pemerintah pusat…

Senin, 06 Mei 2024 18:34

Keberagaman Jadi Modal Utama Memajukan Kotim

SAMPIT-Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan keberagaman budaya, suku dan…

Senin, 06 Mei 2024 18:34

Anggaran TPP Pegawai Rp17 Miliar Per Bulan

SAMPIT Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perlu menganggarkan sebesar Rp…

Jumat, 03 Mei 2024 11:58

Tarian Memukau Ratusan Pelajar Kotim

SAMPIT – Apel upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kamis…

Kamis, 02 Mei 2024 17:30

Ajak Masyarakat Manfaatkan Pelabuhan Sei Ijum

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengajak masyarakat memanfaatkan…

Kamis, 02 Mei 2024 17:26

Pemprov Kalteng Komitmen Majukan Dunia Pendidikan

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng)  memastikan komitmennya…

Kamis, 02 Mei 2024 14:02

Budi Santosa: Jangan Beratkan Masyarakat dengan Dalih Demi Tingkatkan PAD

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) sedang…

Selasa, 23 April 2024 10:52

Bupati Resmikan Pengering Padi di Lampuyang

  SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meresmikan bangunan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers