SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 26 Mei 2016 13:07
Lipsus Lingkar Prostitusi Dunia Remaja
Ngerinya, Gadis SMP Sudah Jual Diri, Begini Pengakuannya
Ilustrasi. (Net)

Bak mata rantai, lingkar pertemanan menjerat mereka dalam bisnis kenikmatan. Sepulang sekolah mencari waktu untuk mengelabui orangtua. Setengah hati mencoba mencuri nasib.

Siang itu, matahari tak begitu menyengat di Taman Kota Sampit. Seorang remaja putri masih berbalut seragam sekolah menengah pertama memenuhi janji temu dengan Radar Sampit. Rambutnya ikal sebahu. Sedikit pirang. Perawakannya tak terlalu tinggi, sekira 150 centimeter. Penampilannya tak jauh berbeda dengan remaja seumuran.

Siswi berkulit putih itu mengenalkan diri dengan nama berinisial WD (bukan inisial nama sebenarnya). Umurnya 15 tahun. Dia adalah salah satu mata rantai yang terkait dengan lingkar prostitusi di kalangan remaja Sampit. Malu-malu dia berbagi cerita. 

Teman. Sosok itulah yang membawanya masuk dan terjerumus ke dunia bisnis kenikmatan itu. Temannya itu sudah lebih dulu menggeluti dunia kelam tersebut.

”Awalnya sih memang menakutkan, karena di situ yang dikenalkan banyak yang sudah tua-tua. Tapi lama-lama sudah biasa saja,” ujarnya.

Penikmat jasa seks kelas pelajar seperti ini datang dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Atau pria hidung belang yang sudah mapan dan berumur. Maklum, tarifnya lumayan mencekik kantong kelas pemuda.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Setahu saya yang sering cari anak SMP itu, ya mereka yang sudah tua, dan kelas bos semua,” ungkapnya.

Teman kencan mereka tak hanya dari Kota Sampit. Kadang dari luar daerah. Pelanggan kerap merahasiakan identitas dengan menggunakan nama samaran.

Faktor ekonomi tak bisa dimungkiri membuat kalangan remaja ini terjerumus ke dunia seks tersebut. Tuntutan mode tinggi. Kemampuan orangtua tak mengimbangi. Terjun ke bisnis ini menjadi salah satu opsi mudah.

”Bukan rahasia kalau saingan pelajar itu sangat tinggi gengsinya. Kadang ada yang punya HP terbaru dan paling mahal,” katanya.

Dari hatinya, WD mengaku ingin pergi dari dunia itu. Raut wajahnya tampak serius kala menggumamkan itu. Merusak masa depan. Apalagi dia segera melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas.

”Karena ikut-ikutan hal itu saya jarang sekolah. Dari rumah pamit sekolah, kadang tidak sampai, saya seringnya nongkrong ke kos-kosan teman. Rasanya gak semangat belajar,” pungkasnya. (ang/dwi)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers