SAMPIT – Prestasi Kotim meraih Piala Adipura 3 kali berturut-turut membuat penasaran kalangan DPRD Kabupaten Lingga Provinsi, Kepulauan Riau. Memenuhi rasa penasaran itu, mereka datang ke Kotim untuk melihat langsung pengelolaan sampah dan pemeliharaan kebersihan di Sampit, Jumat (15/7).
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lingga, Neko Wesha Pawelloy usai meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalan Jendral Sudirman kemarin mengatakan, dengan melihat fakta di lapangan, ternyata wajar Sampit tiga tahun berturut-turut meraih Adipura. Menurutnya Kota Sampit tertata dengan baik dan didukung oleh pekerja dari dinas terkait yang bersemangat menjaga kebersihan.
Komisi yang membidangi masalah hukum dan pemerintahan tersebut mengaku akan menjadikan Sampit sebagai acuan dalam memperoleh Adipura di kotanya. Pasalnya, Neko beserta rombongan mendapatkan beberapa fakta di lapangan berupa tempat pengolahan kompos, pengolahan tinja, dan alat berat pendukung seperti exavator, tempat pembuangan sampah terutama di TPA Sampit yang dikelola dengan baik.
“Setelah dilihat langsung berdasarkan hasil teori yang sebelumnya diperbincangkan di kantor DPRD bersama rekan mitra kerja dari Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH), ternyata sampai di sini perlu menjadi acuan kami,” ucapnya.
Selain peluang untuk belajar langsung sembari kunjungan kerja, Neko juga membaca peluang lainnya yang ada di Sampit. Khususnya dibidang investasi pertambangan dan perkebunan dan mungkin ada pertimbangan lain, seperti kemajuan infrastruktur kota Sampit. Hal ini tentunya menjadi bekal ketika kembali ke daerah asal mereka, serta menjadi catatan penting sebagai bahan evaluasi di Lingga.
"Sebelumnya kami mengunjungi BLH dan DPRD Kotim, kemudian mendapat masukan yang berguna, terutama senjata untuk mencapai Adipura. Syarat memenangkan piala tahunan itu mulai dari tingkat desa hingga k elevel atas. Salah satunya pengelolaan TPA,” pungkas Neko. (rm-75/gus)