KUALA KURUN – Pelaksanaan Festival Budaya Mihing Manasa (FBMM) Tahun 2017 diharapkan mampu menggali seni, budaya, dan olahraga tradisional yang dimiliki Kabupaten Gunung Mas (Gumas), agar lebih dicintai masyarakat. Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Gumas H Gumer.
”FBMM ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Pemkab Gumas. Kita harapkan mampu menggali seni, budaya, dan olahraga tradisional milik daerah kita, sehingga lebih dicintai masyarakat,” ucap Gumer, Jumat (16/6).
Sejauh ini, lanjut dia, masih banyak seni, budaya, dan olahraga tradisional di Gumas yang belum diketahui dan terlihat masyarakat. Untuk itu, melalui FBMM, akan lebih digali lagi. ”Kita harapkan seni, budaya, dan olahraga tradisional yang belum diketahui masyarakat, lebih digali lagi. Ini wajib kita lakukan,” tegas Gumer.
Selain mengenalkan seni, budaya, dan olahraga tradisional, lanjutnya, FBMM juga merupakan tempat komunikasi antara setiap kontingen kecamatan. Mereka bisa saling mengenal, bertukar informasi budaya yang dimiliki, dan bersilaturahmi dengan sesama.
”Event seperti ini bisa kita jadikan ajang saling bertukar informasi dan bersilaturahmi antarkecamatan yang satu dengan lainnya,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan FBMM, lanjut Gumer, setiap kontingen jangan semata-mata mencari juara, tetapi nilai budaya yang harus ditampilkan semaksimal mungkin. Artinya, mereka hadir untuk menampilkan budaya yang dibawa.
”Ini bukan hanya ajang merebut juara, tetapi tugas setiap kontingen memperkenalkan budaya yang mereka miliki,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Kepada dewan juri, dia meminta agar bersikap adil dan profesional memberikan penilaian. Artinya, jangan ada keberpihakan, karena ini merupakan budaya daerah. ”Dewan juri harus netral dan profesional. Jangan ada keberpihakan,” tandasnya. (arm/ign)