PANGKALAN BUN - Kodim 1014/ Pangkalan Bun mengundang seluruh unsur Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan para jurnalis untuk bersilaturahmi, Sabtu (17/6). Kegiatan di aula Yudha Makodim itu, dirangkai dengan sosialisasi penangkalan isu propaganda di media sosial (medsos) dan berita-berita Hoax.
Ketua DPRD Kobar Triyanto menyampaikan, berkat jajaran aparat keamanan yang ada di Kobar, serta dengan keberagaman agama dan suku yang ada, hingga saat ini suasana Kobar masih kondusif. Kendati demikian, suatu saat bisa menjadi bom waktu dengan adanya isu-isu hoax yang memancing propaganda.
"Kegiatan ini momen yang terbaik, ini bukan yang terakhir, akan ada kelanjutan di tingkat Muspida yang akan rutin kita laksanakan," ujarnya, saat memberikan sambutan.
Triyanto berpesan kepada seluruh masyarakat, agar bijak dalam menggunakan medsos. Selain itu juga dirinya meminta para orangtua mengawasi anak-anaknya saat membuka medsos. Menurutnya, jika tidak bijak menggunakan medsos, akan terpancing oleh isu-isu provokasi dengan komentar yang jelek.
"Biasanya ada komentar yang jelek dan bagus, kalau saat kondisi kita sedang tidak bagus, kita bisa tepancing emosi dengan komentar yang jelek. Selama itu tidak betul, jangan terpancing kemarahan, jangan mudah diprovokasi dan jangan mudah terprovokasi," imbuhnya.
Kapolres Kobar AKBP Pria Premos juga mengatakan, menyikapi isu-isu internasional, isu nasional mau pun isu regional, tentunya dapat mempengaruhi stabilitas keamanan di Kabupaten Kobar. Isu tersebut tidak jauh dari agama, suku dan pemerintahan.
"Kita dibangun dengan kemajemukan, ini harus kita pertahankan, jangan sampai kesatuan dan persatuan pembangunan yang kita rasakan rusak hanya oleh orang-orang tertentu, karena setiap momen selalu ada orang yang oportunis," ujarnya.
Pria meneruskan, kegiatan ini akan terus dilanjutkan, tidak hanya lagi dengan melakukan sosialisasi, pihaknya menginginkan lintas sektor berbuat nyata sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
"Mengawasi, memberitahukan, melarang, berkoordinasi, itu yang harus mereka lakukan. Polisi berperan sesuai tugasnya, TNI, pemda dan FKUB sesuai dengan tugasnya masing-masing. Termasuk rekan wartawan harus mampu memfilter berita yang mengancam integritas persatuan dan kesatuan bangsa ini," imbuhnya.
Sementara itu Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan menyampaikan, forum ini akan ditingkatkan skalanya lebih besar. Semua elemen akan diundang untuk melakukan kegiatan pencerahan seperti ini, untuk lebih meningkatkan silaturahmi, persatuan dan kesatuan masyarakat Kobar, demi mendukung keamanan nasional.
"Situasi internasional saat ini eskalasi internasional cukup hangat, seperti di semenanjung Korea dan di laut Cina dengan menyiagakan, mengeluarakan ancaman yang provokatif. Kemudian juga teror ISIS di Prancis, Inggris dan Qatar," tambahnya.
Wisnu menjelaskan, terkait dengan situasi Asia Tenggara ada kejadian penguasaan di wilayah Filipina. Sekitar 1.500 milisi ISIS telah melumpuhkan Kota Marawi. Hal ini terbukti dari penyampaian Panglima TNI yang sudah diprediksi, karena sangat luar biasa bisa melumpuhkan Kota Marawi.
"Belum lagi sel mati dan sel hidupnya (ISIS), simpatisan mereka dan penyebaran propaganda isu-isu negatif sangat berbahaya dan didukung melalui medsos," tegasnya.
Wisnu juga mengajak lintas sektor dan masyarakat untuk menjaga kerukunan agama dan antar suku. Karena lanjutnya, kalau sudah permasalahan luka agama, susah untuk sembuh. Karena peran medsos luar biasa dan bisa menjadi pemicu ekskalasi politik, pertumpahan darah, menimbulkan chaos.
"Jangan mudah terprovokasi oleh medsos, jangan menjadi negara tepecah, karena target mereka Indonesia tepecah menjadi beberapa bagian," ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, baru-baru ini ada kejadian kasus kriminal di Kecamatan Kumai yang cukup menganggu. Untuk itu, Pemkab akan melakukan beberapa langkah. Setelah pertemuan kecil tersebut, kegiatan akan dilaksanakan dengan rutin, terutama berdiskusi tentang keamanan di Kobar.
"Sekarang ini, semua orang bisa membuat berita sendiri. Media sosial begitu bebasnya dengan pemberitaan yang diterjemahkan oleh masing-masing pengguna. Karena itu bijaklah dalam menggunakan medsos,"pungkasnya. (jok/gus)