PANGKALAN BUN - Pascalebaran hari raya Idul Fitri 1438 Hijiriah, hampir semua toko yang menyediakan seragam sekolah diserbu pembeli. Seragam yang diburu mulai dari seragam putih merah untuk SD, hingga putih abu-abu untuk SMA sederajat serta seragam pramuka.
Menjelang ajaran baru, omset penjualan para pemilik tokopun naik hingga 3 kali lipat dari penjualan hari biasa. Di Pasar Indra Kencana misalnya, pembeli berjubel dan beberapa anak mencoba pakaian seragam yang akan dibelinya.
Pemilik salah satu toko pakaian Pasar Indra Sari Nur Ikhsan menuturkan, peningkatan penjualan pakaian seragam sekolah mulai dirasakan semenjak H-2 menjelang lebaran. Karena, para pembeli selain membeli pakaian lebaran juga sekaligus membeli seragam sekolah untuk anaknya.
"Mulai H-2 kemarin sudah ramai, selain beli gamis sekaligus membeli seragam," ujar Ikhsan, Minggu (2/7) kepada Radar Pangkalan Bun.
Menurutnya, untuk harga pakaian seragam putih merah dan pramuka masing-masing dihargai Rp 100 ribu, sedangkan untuk menambah dasi dan topi cukup menambah Rp 15 ribu. Sementara untuk seragam SMP Rp 120 ribu, sedangkan untuk seragam SMA Rp 140 ribu.
"Setiap hari pasti ada yang cari, biasanya omset misal Rp 1 juta bisa sampai Rp 3 juta perhari," tambah Ikhsan.
Hal senada juga diungkapan oleh Amang Ijul pedagang lainnya, menjelang ajaran baru banyak pembeli yang untuk membeli tas, sepatu dan alat tulis sekolah. Peningkatan penjualan mulai dirasakan juga semenjak pasca lebaran kemarin."Sudah mulai banyak yang membeli untuk keperluan sekolah seperti tas, sepatu dan alat tulis," ucapnya.
Sementara itu salah satu pembeli, Enor mengatakan, dirinya lebih memilih membeli seragam sekolah di toko pakaian karena lebih murah dibandingkan membuat di tukang jahit.
"Kualitas bahannya sama saja dengan tukang jahit, tinggal cari ukuran yang pas saja untuk anak saya,"tandasnya. (jok/gus)