PANGKALAN LADA – Belum genap satu bulan, tiga kebakaran terjadi di wilayah Pangkalan Lada. Setelah rumah Abdul Hadi di Desa Pandu Senjaya dan kantor KUD Karya Sari di Desa Kadipi Atas Abdul ludes, giliran gudang milik Zaenul Maarif di Pandu Senjaya yang menjadi korban amukan si jago merah, Rabu (5/7) sore.
Api diduga berasal dari keisengan sang anak. Akibat keisengan itu, seluruh bangunan yang berisi bahan mudah terbakar itu habis tak bersisa. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta. Kurang dari 30 menit, bangunan berusia puluhan tahun itu langsung roboh dan rata dengan tanah.
Kepolsek Pangkalan Lada Iptu Waris Waluyo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Anak pemilik rumah itu main api di belakang, bakar-bakar barang bekas begitu. Setelah itu langsung ditinggal nonton TV," ujarnya, Kamis(6/7) pagi.
Gudang di bagian belakang rumah yang terbakar itu baru diketahui saat istri Zaenul hendak ke dapur. "Baru ketahuan saat istrinya akan ke dapur dan ternyata api sudah besar dan tak bisa lagi berbuat banyak,"katanya.
Upaya pemadaman dilakukan dengan peralatan sederhana dan dibantu warga sekitar agar api tidak merembet ke bangunan lain.
"Kita datangi dan bantu memadamkan, sekaligus dilakukan pembasahan," kata Waris.
Menurutnya, kebakaran bisa terjadi pada siapa saja. Namun kewaspadaan dan kepedulian dalam pencegahan harus diketahui semua.
"Kebakaran rumah pertengah puasa lalu, itu karena kompor meledak, untung saja penghuninya sedang keluar rumah," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan Lada Jojok Purnomo mengatakan, bantuan sosial dari dinas dan masyarakat sekitar sudah mengalir kepada rumah milik Abdul Hadi yang terbakar. "Dan kita anggarkan pula pembangunan bedah rumah, saat ini sudah dibangun," ungkapnya.
Sedangkan untuk kebakaran yang menimpa Zaenal, masih dilakukan pendataan. "Memang cukup besar ukurannya namun yang kemarin itu rumahnya tidak terbakar, hanya bangunan gudang saja," pungkasnya. (sla/yit)