KOTAWARINGIN LAMA – Lurah Kotawaringin Hulu (Kohul) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) Nusriadi, melontarkan sebuah pemikiran agar masyarakat setempat mempersiapkan diri menyambut Kolam sebagai destinasi wisata religi.
”Dari hati yang terdalam dan pemikiran yang matang menatap masa depan Kotawaringin Lama, terbersit sebuah harapan besar akan kemajuannya. Dengan ini saya mengajak semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang profesi ayo kita buat Gerakan Kotawaringin Sadar Wisata (GKSW),” ungkapnya, Minggu (9/7).
Menurutnya gerakan itu penting dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi antusiasme dan animo yang tinggi dari masyarakat Kobar maupun dari kota lain bahkan manca negara, untuk berkunjung ke Kecamatan Kolam.
Nusriadi menekankan, setiap komponen warga dapat mengambil peranan masing-masing yang bisa disinergikan dengan baik untuk saling mendukung. Dicontohkannya yang bergelut di dunia kesenian daerah untuk meningkatkan kreasi dan penguasaan kesenian daerah, agar lebih menarik minat pengunjung. Kemudian yang bergerak di bidang kuliner, agar menggali menu-menu khas Kolam masa lampau dan memperdalam keahliannya, untuk bisa dinikmati para pengunjung.
”Dan untuk yang memiliki atau pengelola tempat wisata agar bisa mempercantik, menata dan menjaga kebersihan objek wisata tersebut. Salah satunya dengan tidak meninggalkan pelayanan yang prima kepada para pengunjung, sehingga mereka merasa terlayani dengan baik,” imbuhnya.
Keinginan Ego, sebutan hari-hari Lurah Kohul ini, mengelorakan GKSW kepada seluruh masyarakat Kolam karena daerah setempat memiliki potensi wisata yang sangat besar. Hal itu lanjutnya harus segera dikembangkan seiring dengan semangat pimpinan Kobar yang baru untuk menjadikan sektor wisata sebagai salah satu sektor adalan Kabupaten Kobar.
Dipaparkannya, Kolam memiliki sejumlah objek wisata, seperti objek wisata religi yakni Masjid dan Makam Kiai Gede, objek wisata sejarah Istana Al Nursari dan komplek makam raja-raja Kesultanan Kutaringin di pemakaman Kuta Tanah.
Kemudian di bidang wisata seni budaya ada tari japan, hadrah, memanda, pantun seloka, bagondang dan lain-lain, serta upacara adat Melayu dan Dayak. Kemudian wisata kuliner, ada Coto Manggala, sambal lucung, bermacam macam ikan bakar sungai, gangan asam pedas kepala ikan Toman, kerupuk bata, dan es lahang. Selain itu ada agro wisata seperti pengembangan perkebunan enau atau aren.
Kepala Dinas Pariwisata Kobar Gusti Imansyah, juga membenarkan bahwa Kolam akan ditetapkan menjadi destinasi wisata budaya dan religi. Dirinya meminta masyarakat Kobar dan khususnya Kolam untuk menyayangi dan mencintai daerahnya, dengan menfaatkan media pertemanan dan media sosial untuk mempromosikan objek wisatanya di daerah masing-masing. (gst/gus)