PANGKALAN BANTENG-Memastikan para staf, guru hingga kepala sekolah masuk di hari pertama sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar melakukan sidak ke beberapa sekolah. Tidak hanya melihat absensi para guru, di Pangkalan Banteng tiap sekolah diwajibkan mengirimkan foto para guru dan kepala sekolah, sebagai bukti tambahan atas kehadiran mereka.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Pangkalan Banteng Ideham mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) itu untuk memastikan para personel di sekolah masuk tepat waktu. ”Sekitar 99 persen masuk semua, baik negeri maupun swasta,”sebutnya, Senin (10/7) siang.
Menurutnya, keterbatasan personel dari kantor cabang Disdikbud dan juga karena absen di tiap sekolah masih konvensional (dengan tanda tangan). Maka untuk menghindari pemalsuan, perlu ditambah kebijakan pengiriman foto.
”Personel kita sedikit, jadi yang tidak kita datangi kita minta kirimkan absen dan juga foto mereka. Lagi pula kita absennya masih tanda tangan jadi foto itu sebagai penegasan sekaligus koreksi,”katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Kobar, Ibramsyah menegaskan bahwa masing-masing cabang dinas diperbolehkan mengambil kebijakan tersendiri asalkan tidak berlawanan arah dengan kebijakan di kabupaten.
”Boleh saja, justru bagus. Karena saat ini kemajuan teknologi sudah sedemikian pesat. Maka kebijakan mengirimkan foto saya rasa cukup baik,”katanya.
Kemudian terkait absen, Dinas Dikbud juga mewajibkan pelaporan absen selama tiga hari berturut-turut. Setelah hari pertama masuk sekolah, dua hari berikutnya juga tetap diminta untuk dilaporkan.Ibramsyah menegaskan, terkait sanksi, pihaknya tidak main-main. Pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di lingkup Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan semain ditingkatkan.
Terpisah, di hari pertama masuk sekolah paska libur panjang kemarin, di SDN 1 Raja Seberang Kecamatan Arut Selatan ramai para orang tua /wali murid mengantarkan anaknya yang baru menduduki bangku kelas 1, sebelum gerbang sekolah dibuka.
Jika dahulu para orang tua murid datang di pagi buta untuk berebut kursi terstrategis bagi anaknya di hari pertama masuk sekolah, kini tradisi tersebut mulai hilang dan digantikan pihak sekolah dengan menetapkan nama-nama murid baru di atas meja.
Kepala Sekolah SDN 1 Raja Seberang, Sunaryadi menuturkan, kebiasaan rebutan kursi sudah dihapuskan tahun kemarin, diganti dengan undian dan anak mendapatkan nomor kursi sesuai nomor undian. Namun tahun ini diganti lagi sesuai dengan postur badan. "Jadi yang paling depan postur tubuh yang kecil, sedangkan yang dibelakang postur tubuh yang besar,"tegasnya, Senin (10/7).
Sunaryadi menjelaskan, hal tersebut dilakukan agar anak postur tubuh yang kecil dapat fokus belajar tidak terhalang dengan postur tubuh temannya yang lebih besar. Begitu juga dengan anak dengan postur tubuh yang besar dibelakang akan bisa fokus pada pelajaran yang diberikan oleh guru.
Selain itu tambahnya, orangtua juga wajib mengantarkan anaknya yang baru masuk sekolah untuk mengenal lingkungan sekolah, agar mereka mempunyai keberanian dalam beradaptasi mengenal lingkungan terutama terhadap teman-temannya.
Salah satu orang tua siswa, Rico menuturkan, merupakan kebanggan bagi mereka, bisa mengantarkan dan menemani anak di hari pertama masuk sekolah, dan juga bisa mengenal guru serta orang tua siswa yang lain.
Kadisdikbud Kabupaten Kobar Aida Lailawati sebelumnya telah memberikan imbauan kepada para orang tua pada hari pertama masuk sekolah agar mengantarkan putra-putrinya sekolah pada hari pertama. Ditegaskan, anak yang diantarkan oleh orang tuannya akan terbangun hubungan emosional, baik antara orang tua dan anak. (sla/jok/gus)