SAMPIT-Anggota DPRD Kotim dari wilayah utara yakni Jabiden Nadeak menegaskan, bahwa kebutuhan mendasar masyarakat di sana adalah perbaikan infrastruktur jalan, penghubung antar desa dan kecamatan. Karena itu dirinya mendorong agar skala prioritas dalam pelaksanaan pembangunan ditahun berikutnya tetap menempatkan perbaikan jalan sebagai pekerjaan yang harus diselesaikan.
”Dari kegiatan reses dan kunjungan kami di pedalaman, masalah yang masih mendominasi aspirasi itu adalah infrastruktur jalan,”tegas anggota Anggota Komisi IV DPRD Kotim ini.
Sejauh ini dirinya melihat, anggaran untuk perbaikan jalan di pedalaman masih minim, karena persoalan utama yang dihadapi pemerintah saat ini adalah keterbatasan anggaran. Jabiden mengatakan, nominal APBD Kotim 2017 Rp 1,6 Triliun untuk membiayai pembangunan wilayah seluas 16 ribu kilometer persegi itu tentunya berat sekali. Maka dari itu, saat ini mereka mencoba untuk mengkaji penggunaan dana desa untuk membantu membangun infrastruktur penghubung antar desa dan ibu kota kecamatan.
Dirinya juga meminta agar pemerintah desa bisa memanfaatkan dana desa yang cukup besar untuk mengelola dan membangun jalan penghubung. Hal itu setelah semua program infrastruktur desa terakomodir melalui dana desa.
”Kalau membangun di dalam desa sekarang tidak masalah, kami berusaha mencari formulasinya. Bahkan kita tanyakan ke pusat apakah boleh atau tidak, karena desa kita ini kosepnya tentu berbeda dari pulau Jawa yang APBD cukup melimpah, sehingga dana desa memang fokus membangun di dalam desa saja,”pungkas Jabiden.
Dirinya juga berharap untuk pembangunan di daerah utara Kotim, pihak swasta lebih berperan aktif membantu. Terutama yang berinvestasi di sektor perkebunan. (ang/gus)