PANGKALAN BUN – Bocah SD yang jadi korban penganiayaan oknum polisi, MAD, trauma atas kejadian itu. Saat didatangi di rumahnya Jalan Panglima Utar RT 02 Desa Kapitan Kecamatan Kumai, bocah kelas enam itu mengaku masih sakit di bagian muka, gigi, dan mata akibat tamparan keras. Giginya hampir lepas dan matanya masih merah.
"Saya waktu itu memang diejek dia (DES), lalu saya pukul pundak. Lalu dia menjerit dan datangi bapaknya. Saya pikir dia pulang," cerita MAD dengan nada pelan kepada awak media.
Saat pamit dengan wali kelasnya, dirinya lalu ingin memasang kaos kaki. Namun dirinya dibentak polisi berbadan tegap dengan seragam ketat dan berbadan besar. Kedatangan polisi tersebut membuat dirinya kaget, dan sempat disuruh berdiri dan langsung ditampar beberapa kali.
"Saat menampar sambil bilang ‘kamu ini nakal’. Ditampar beberapa kali. Saya hanya diam saja. Sempat cincinnya jatuh lalu menampar saya lagi," ujarnya.
Saat itu, dirinya langsung pulang dan menceritakan hal ini kepada orang tuanya, hingga berobat ke dokter untuk mengobati luka.
Syahruni orang tua korban tidak terima dengan peristiwa anaknya ditampar oleh anggota polisi. "Namun ada itikat baik dari anggota polisi dan untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Kita juga sudah buat surat damai," terangnya. (rin/yit)