PANGKALAN BANTENG-Setelah menunggu sekitar dua tahun, sejak mulai dimunculkan tahun 2015 lalu, keinginan warga Amin Jaya untuk membangun embung penampung air di wilayahnya akan segera terwujud. Desa yang selalu menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau ini, dipastikan mendapat proyek pembangunan embung di tahun ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar, Erdi Setiawan , minggu (16/7) siang. Menurutnya, pembangunan embung direncanakan secara bertahab, pasalnya lokasi yang sebelumnya diperkirakan hanya seluas satu hektare, ternyata membengkak menjadi sekitar empat hektare lebih. ”Ternyata lokasinya lebih luas, sekitar empat hektare lebih. Beberapa hari lalu kita cek lokasi,”ungkapnya.
Dijelaskan Erdi, dengan kondisi itu, program akan direview ulang dan kapasitas pembangunan embung tersebut akan diperbesar. Namun masyarakat harus bersabar karena pelaksanaanya harus dilakukan bertahab.
”Mungkin desainnya akan direview ulang, tapi awal pelaksanaanya tetap tahun ini (2017), dan target perampungan sekitar tiga tahun ke depan,”tegasnya.
Lebih lanjut Erdi menjelaskan, dengan luasan mencapai empat hektare, maka biaya yang akan dikucurkan diperkirakan juga semakin besar. Selanjutnya manfaat lebih dari embung juga akan lebih besar pula. ”Tahab awal ini masuk sekitar Rp 150 juta dulu, tapi akan ditambah lagi karena potensinya sangat besar. Jangan sampai lokasi ini disia-siakan,”imbuhnya.
Sementara itu, dari tinjauan lokasi beberapa hari lalu didapati bahwa, selain lokasi yang merupakan rawa yang selalu tergenang, terdapat pula mata air besar yang terus mengeluarkan air sepanjang tahun di sekitar tempar rencana pembangunan embung tersebut.
”Sangat disayangkan bila ini tidak dikelola dengan baik, karena fungsi embung tidak hanya untuk penampung air namun juga memiliki fungsi sebagai konservasi perairan dan juga lingkungan di sekitarnya,”pungkas Erdi Setiawan. (sla/gus)