PANGKALAN BUN-Sempat terhambat akibat kurangnya sosialisasi yang berujung penolakan warga, pembangunan bendungan di kawasan Danau Gatal, di kawasan Desa Rungun Kecamatan Kotawaringn Lama, akhirnya mulai dikerjakan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Kobar Erdi Setiawan mengungkapkan, sudah sepekan belakangan proyek pembangunan dimulai. ”Alhamdulillah sudah tidak ada hambatan, mulai dikerjakan,”ujarnya Rabu (19/7) siang.
Ia juga menuturkan untuk bendungan Danau Gatal, luasan area genangan bisa mencapai 1500 hektare. Dengan biaya mencapai Rp 13 miliar, dan pembangunan dilakukan secara bertahap.”Bukan embung lagi, bisa dibilang waduk seperti Karangkates atau Jatiluhur itu,”tambahnya.
Ia juga menjelaskan, setelah selesai dibangun, lokasi tersebut selain bisa digunakan untuk perikanan dan pariwisata, juga berpotensi untuk pembangkit tenaga listrik tenaga air. Selain itu, ada rencana pihak desa akan mengajukan pembukaan lahan persawahan, dan airnya bisa dipasok dari bendungan tersebut.
”Bisa juga untuk pembangkit listrik, tapi mungkin hanya kecil sekelas pembangkit listrik mikro hidro. Karena kondisi topografi lokasinya terlalu landau, berbeda dengan bendungan-bendungan di Jawa yang berada di perbukitan,”terang Erdi.
Erdi menambahkan, pembangunan bendungan tersebut juga berfungsi untuk pengendali banjir dan mengurangi debit air di sungai Lamandau. Karena limpahan air dari Danau Gatal bisa mencapai jutaan kubik.
”Badan bendungan nanti juga bisa difungsikan sebagai salah satu jalur transportasi, meski ada pembatasan kendaraan yang melintas. Bisa dibilang seperti di Karangkates, dimana badan bendungan bisa untuk dilintasi kendaraan, sehingga akses warga dari dan menuju Desa Rungun bisa lebih mudah. Bahkan bisa nyambung ke Kondang dan juga wilayah Kabupaten tetangga,”pungkasnya. (sla/gus)