SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 21 Juli 2017 16:43
Kasian! Kakak Beradik Lansia Ini Hanya Mengandalkan Belas Kasihan Orang Lain

Kotim (Mungkin) Darurat Panti Jompo

PERLU PERHATIAN: Marsiah (kiri) dan Maimunah saat ditemui di kediamannya.(DEVITA/RADAR SAMPIT)

Miris melihat nasib kakak beradik lansia ini; Maimunah dan Masriah. Hidup miskin dan memprihatinkan. Tanpa anak-cucu yang bisa menjadi tumpuan. Bertahan hanya mengandalkan uluran tangan orang lain.

DEVITA MAULINA, Sampit

Rabu (19/7), Radar Sampit mencoba mengunjungi Maimunah (73) dan Masriah (65) di Jalan Juanda Gang Iskandar 27 Sampit. Setiba di lokasi, koran ini menemukan sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu dan tampak cukup tua. Suasananya sangat sepi. Jika bukan karena pintu yang sedikit terbuka, sepintas rumah tersebut tampak tidak berpenghuni.

Beberapa kali mengucapkan salam, namun tidak ada sambutan. Akhirnya kami pun memberanikan diri masuk. Meskipun agak sempit, rumah kayu tersebut tampak bersih dan rapi. Hanya ada tiga ruangan kecil yang dibatasi dua dinding kayu. Meskipun agak kurang sopan, kami pun masuk lebih ke dalam.

Akhirnya kami menjumpai dua orang yang ingin kami temui, Maimunah dan Marsiah. Namun, miris ketika melihat kondisi mereka berdua. Maimunah yang lumpuh akibat stroke yang dideritanya hanya bisa terkulai di atas tempat tidur dari kasur tua yang sudah lapuk. Ia tidak dapat menyambut kedatangan kami di pintu karena kondisinya tersebut.

Sementara adiknya, Marsiah, tampak sedang sibuk dengan pekerjaan di dapur. Marsiah merupakan tuna-rungu, sehingga tidak mendengar. Kendati demikian, mereka tetap menyambut kami dengan senyuman ramah di rumahnya.

Melihat kedatangan kami, Dewi, salah seorang tetangga yang juga merupakan kerabat jauh kedua lansia itu pun datang untuk mendampingi mereka. Dewi pun menjadi penyambung komunikasi.

Diceritakannya, kakak beradik lansia tersebut sudah bertahun-tahun hidup berdampingan dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Maimunah pernah menikah sekali, namun tidak dikarunia anak. Sejak suaminya meninggal dunia 25 tahun lalu, Maimunah hanya hidup bersama adiknya. Tak ada anak atau cucu yang bisa mereka andalkan sebagai tulang punggung.

Pada saat itu kehidupan mereka masih lebih baik, walaupun tinggal di rumah sederhana. Maimunah masih bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara Marsiah tidak dapat membantu mencari nafkah dengan kondisinya yang tuna-rungu. Ia hanya membantu kakaknya untuk melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci, bersih-bersih, dan lain-lain.

”Nenek Maimunah sempat kerja sebagai buruh di kebun karet dan kebun kopi, walaupun penghasilannya tidak seberapa tapi masih bisa memenuhi keperluan makan mereka. Tapi sejak beliau kena stroke jadi nggak bisa kerja lagi,” ujar Dewi.

Sekitar empat tahun lalu, Maimunah terserang stroke yang membuatnya tidak mampu lagi mencari nafkah. Jangankan untuk bekerja, untuk bergerak pun sulit. Untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, Maimunah hanya bisa menyeret pantat dan kakinya alias ngesot. Mereka tidak lagi mempunyai sumber penghasilan. Maimunah pun hanya bisa bergantung pada adiknya untuk melakukan pekerjaan rumah.

Untungnya, kepedulian sosial masyarakat di sekitar tempat tinggalnya masih cukup tinggi. Setiap ada pembagian zakat fitrah, mereka selalu mendapat bagian, baik berupa uang maupun beras. Selain itu, sesekali ada dermawan yang memberikan santunan kepada kedua nenek tersebut. Bantuan yang mereka dapatkan digunakan sedikit demi sedikit agar cukup untuk sehari-hari.

Belas kasihan orang lain ini yang membuat kedua nenek tersebut masih bisa bertahan hingga sekarang. Tak tahu sampai kapan mereka akan tetap bisa bertahan dengan kondisi seperti ini. Namun, untuk meminta bantuan dari pemerintah pun mereka tidak mengerti. Hanya bisa berharap di hari esok akan terus ada dermawan yang membantu.

Kondisi yang dialami kedua lansia tersebut ternyata juga mendapat perhatian dari penggiat aksi sosial di Kotim, Zainuri. Ia berharap pemerintah, khususnya Dinas Sosial (Dinsos) sebagai instansi terkait, bisa memberikan perhatian lebih terhadap para lansia yang kondisinya cukup memprihatinkan seperti ini. Yang di usia senja hidup miskin dan memprihatinkan, tanpa ada keluarga yang cukup mampu untuk mengurus mereka.

”Kami berharap pemerintah bisa menyediakan fasilitas untuk para lansia seperti ini, contohnya panti jompo yang dikelola dan dijalankan oleh pemerintah. Supaya ada yang mengurus dan memperhatikan mereka. Kalau perlu didata betul-betul sebelum menampung mereka,” ujarnya.

Ditambahkannya, keberadaan panti jompo di Kotim tidak lagi hanya menjadi kebutuhan sekunder, tetapi patut menjadi prioritas. Karena keberadaan lansia yang hidup sebatang kara dan memprihatinkan di Kotim ini tidak sedikit. Baru-baru ini, ia juga menerima informasi tentang keberadaan seorang nenek yang hidup sebatang kara dan miskin, serta terkena penyakit stroke, di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang.

Kondisi nenek tersebut cukup memprihatinkan tanpa adanya keluarga yang merawatnya. Beruntung, salah satu perusahaan swasta yang beroperasi disekitar lokasi tersebut mau membantu nenek tersebut dengan memberi santunan serta memperbaiki tempat tinggalnya agar layak huni. Namun, tetap saja pemerintah tidak boleh tinggal diam, sekalipun ada dermawan yang mau membantu, nasib masyarakat di Kotim tetaplah bagian dari tanggung jawab pemerintahnya. (***/dwi)

 

 


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers