PANGKALAN BANTENG– Pedagang hewan kurban belum berani mendatangkan sapi maupun kambing ke Kotawaringin Barat. Mereka masih menunggu kepastian pesanan.
Abdullah, salah satu penjual hewan di Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, mengakui sampai saat ini baru membuka pemesanan hewan kurban. Dia baru akan mendatangkan sapi setelah jumlah pesanan cukup.
”Belum berani datangkan sapi seperti tahun lalu. Semua tahu kalau ekonomi sekarang sedikit susah dibandingkan tahun lalu,” ujarnya, Sabtu (22/7) pagi
Harga jual sapi di saat menjelang hari raya Idul Adha bisa dipastikan mengalami kenaikan antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per ekor.
”Kenaikan tidak bisa ditahan, namun rata-rata hanya sampai Rp 2 juta per ekor,” terangnya.
Pedagang sapi lainnya Ali Imron mengatakan, tahun 2017 ini sebagian dari rekan-rekannya mendatangkan sapi lebih awal untuk dilakukan penggemukan.
”Peternak sapi di Kobar sudah mulai banyak, belum lagi pasokan dari perusahaan sawit yang memiliki peternakan. Karena masyarakat sekarang cenderung pemilih untuk memastikan kondisi sapi mereka layak untuk dijadikan kurban,” katanya.
Menurutnya, mendatangkan sapi dan melakukan penggemukan lebih aman bila dibandingkan mendatangkan untuk langsung dijual. Meski sedikit merepotkan, namun keuntungannya bisa lebih besar.
”Sapi yang didatangkan rata-rata sapi kurus dan harganya murah, dirawat beberapa bulan, maka keuntungan bisa lebih banyak. Atau kalau mau untung lebih cepat, lebih baik ambil di koperasi atau di perusahaan perkebunan sawit yang kini sudah banyak yang beternak sapi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (DPKH) Kobar Haryo Prabowo mengatakan, para pedagang dipersilahkan untuk mengambil untung secara maksimal saat jual beli hewan kurban. Namun pihaknya mewanti-wanti untuk selektif dalam membeli atau mendatangkan sapi dari luar wilayah Kobar.
”Boleh mengambil untung dalam berjualan, tapi pastikan kesehatan hewan yang dijual itu nanti dagingnya layak konsumsi dan bebas penyakit,” pesannya.
Selain penyakit kuku dan mulut, sapi juga rentan terkena penyakit antraks.”Selain melakukan pemeriksaan ketika sapi tiba di pelabuhan, setiap menjelang Idul Adha kita ada tim yang akan melakukan pemeriksaan hewan kurban yang biasanya dijajakan oleh para pedagang musiman,” terangnya. (sla/yit)