PANGKALAN BUN – Ketersediaan blangko E-KTP di Disdukcapil Kobar tinggal 1.500 keping. Blangko ini bakal habis dalam 10 hari ke depan mengingat permintaan mencapai 150 KTP per hari. Kekhawatiran warga akan kembali langkanya blanko yang berimbas pada lamanya proses penerbitan kartu identitas itu kembali menyeruak.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kobar Agus Suparji mengatakan, Kabupaten Kobar masih memiliki jatah sekitar 8 ribu keping, namun hingga kini belum disalurkan pusat.
”Kita dapat jatahnya 20 ribu keeping, dan yang sudah dikirm baru 12 ribu. Jadi kita masih punya jatah 8 ribu. Dengan jumlah itu masih aman, masyarakat tidak usah khawatir,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa dari data yang masuk dari pusat, jumlah balngko kosong E-KTP yang belum terpakai saat ini masih sekitar 5 juta keeping. Namun itu tersebar di 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
”Semoga pusat bisa mengambil kebijakan dengan mengambil atau istilahnya meminjam dulu blangko-blangko yang menumpuk di daerah lain untuk didistribusikan ke wilayah yang membutuhkan, ya termasuk Kobar. Kesadaran akan kepemilikan kartu identitas ini makin meningkat,” katanya.
Bila E-KTP dalam titik rawan, beda dengan pengurusan Kartu Identitas Anak (KIA) yang berjalan lancar. Jumlah yang sudah tercetak sekitar 3200 keping dan terus meningkat.
”Sudah sekitar 3.200 keping dan tidak ada masalah itu, karena jumlah blangko KIA yang masuk itu 25 ribu,” terangnya. (sla/yit)