PANGKALAN BUN- Setelah melihat panen bawang merah di Desa Purbasari beberapa waktu lalu, kemarin Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah mengunjungi sentra tanaman bawang merah dan sayuran di Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan. Ditegaskannya, Pemkab Kobar juga optomis Kobar bisa berswasembada sayur.
Saat turun langsung ke areal pertanian ini, bupati juga mendenga langsung apa saja keluhan yang dihadapi petani sayur. Hal itu agar pemerintah bisa cepat membantu petani supaya bisa meningkatkan perekonomiannya dan tidak terus merugi.
"Kami telah mengunjungi Kelompok Tani Tunas Baru yang banyak menanam bawang merah dan beberapa sayuran. Ternyata di Kobar ini sangat cocok dikembangkan pertanian secara luas," ungkap Nurhidayah.
Tentu lanjutnya, hal ini perlu dukungan yang positif dari pemerintah. Agar ke depan Kobar bisa swasembadaya sayur. "Kita sangat optimis sekali bisa Swasembada sayur. Tentu petani harus ada kemauan untuk mengolah lahan dan pemerintah akan selalu mendukung," tambah Nurhidayah.
Termasuk adanya permintaan mengenai kebutuhan air yang sulit. Menurutnya Pemkab akan memprioritaskan membuka embung terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan air para petani. ”Besok (hari ini, Red) akan kami kirimkan alat berat itu ke sini. Untuk membuat embung sementara, agar petani tidak kesulitan air,” tegas Nurhidayah.
Lebih lanjut dikatakannya, Pemkab Kobar sangat mendukung dan tentunya sangat bersemangat dengan kemauan yang keras dari para petani. Selama ini, bagi para petani yang sering menjadi masalah yakni diberatnya biaya pembukaan lahan. Mengenai hal itu, Pemkab juga akan segera membantu mendatangkan pupuk abu boiler untuk kebutuhan para petani setempat.
"Hanya saja saya minta, agar hasil panen nantinya tidak dijual semua, disisakan untuk bibit penanaman berikutnya,” imbu Nurhidayah.
Dikatakan pula, bagi para petani yang terkendala dengan biaya bisa diatasi dengan anggaran dari dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD). Hanya saja yang selama ini terjadi penggunaan dana itu tidak terarah dan hanya berfokus pada pembangunan fisik saja.
Dalam hal ini, ia berkeinginan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa dihidupkan lagi atau bermitra dengan bank yang siap membantu dalam pembiayaan bagi petani.
"Sehingga apa yang dibituh para petani bisa diambil dari Bumdes yang mengelolanya. Secara tidak langsung pun bumdes akan berkembang dan bisa turut serta membangun daerah," cetus Nurhidayah.
Ketua Poktan Tunas Baru RT 12 Desa Kumpai Batu Atas, Heri juga menyampaikan poktan yang berisi 18 orang anggota itu mengelola lahan pertanian seluas enam hektare dan ditanami bawang merah, serta beberapa jenis sayur mayur dan buah-buahan.
”Sekarang kami berfokus pada komoditas bawang merah. Tapi kami terkendala dengan kurangnya pasokan air untuk menyiram tanaman, karena embung yang ada airnya sudah tidak mencukupi dan perlu digali lagi. Kalau bisa mohon bantuan alat berat untuk menggali embung air itu lagi,” pintanya kepada bupati, kemarin.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar pemerintah bisa mencarikan solusi terkait masalah pupuk berupa abu boiler dan pemasaran hasil panen. ”Terus terang saja, untuk mendapatkan pupuk abu boiler itu sangat sulit padahal kegunaanya sangat penting untuk tanaman bawang merah,” tandasnya.(rin/gus)