KUALA KURUN – Seorang pria 51 tahun ditemukan tewas mengenaskan. Pria bernama Abdullah alias Ahen bin Ibrahim Akuang itu diduga dibunuh orang tak dikenal di pondok miliknya di Km 3 Jalan Lintas Kelurahan Sepang Simin-Desa Karitak, Gumas. Di sekujur tubuhnya didapati sejumlah luka tusukan.
”Dugaan sementara, korban dibunuh oleh pelaku yang sekarang masih dilakukan pengejaran. Kami sudah membentuk tim dan prioritas untuk menangkap pelaku tersebut,” tegas Wakapolres Gumas Kompol Muharman Arta SIK, Rabu (9/8) siang.
Abdullah diketahui merupakan warga Dusun Lengkung Manah, Kelurahan Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Informasi yang dihimpun Radar Sampit, pada Selasa (8/8) sekitar pukul 16.30 WIB, ada seseorang bernama Takata datang ke barak tempat tinggal anak korban, Asuandi. Di situ dia memberitahu bahwa ayahnya tengah tergeletak di depan pondok dengan bersimbah darah.
”Untuk mengetahui kebenarannya, anak korban langsung menuju pondok tersebut. Benar sekali, saat itu korban sudah tergeletak dalam posisi tertelungkup bersimbah darah,” ujar mantan Waka SPN Tjilik Riwut ini.
Dalam kondisi tertelungkup, anak korban kemudian berusaha membalikkan badan ayahnya dalam posisi terlentang untuk memastikan kondisinya. Setelah membalikkan badan, dia menemukan ternyata ayah yang dicintainya sudah meninggal dunia.
”Dengan kondisi pondok yang sepi, anak korban sempat berteriak meminta pertolongan, namun tidak ada satupun dari masyarakat yang mendekat. Hingga akhirnya, dia melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sepang,” terangnya.
Berdasarkan pemeriksaan jasad korban, kata dia, di tubuhnya memang terdapat beberapa luka tusukan. Namun, jumlah pastinya masih belum diketahui, karena masih menunggu hasil visum. Mengenai motifnya juga masih belum diketahui.
”Saat pemeriksaan di tempat kejadian, kita juga menemukan barang bukti berupa satu buah gagang pisau yang terbuat dari plastik warna hitam,” tuturnya.
Saat ini, tambah dia, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi, yakni Supariyati Alias Mama Jahra Binti Warji (36) dan Purwaningsih (20). Kedua merupakan warga yang tinggal di dekat pondok korban.
”Kita masih lakukan penyidikan. Biarkan kepolisian bekerja untuk mengungkap kasus ini,” pungkasnya. (arm/dwi)