KUALA KURUN – Generasi muda di Gumas diminta melihat ke belakang dengan meneladani dan mempelajari sejarah para pendahulu kemerdekaan dan pembangunan. Mereka diminta melawan kemiskinan, kesenjangan, dan narkotika.
”Kami mengajak generasi muda agar melihat ke belakang dengan mempelajari sejarah, sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan dan pembangunan ini. Artinya, kita jangan sampai dijajah oleh kemiskinan, kesenjangan, bahkan penyalahgunaan narkotika,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Gumas Suprapto Sungan, Jumat (13/8).
Sejauh ini, tutur dia, peningkatan pembangunan di Gumas sangat luar biasa di semua bidang. Namun, di sisi lain, dengan kemajuan pembangunan dan ilmu pengetahuan, muncul suatu keprihatinan. Sadar ataupun tidak, generasi muda sekarang ini dalam keadaan bahaya, yang terikat dengan zat-zat berbahaya hingga ke pelosok desa.
”Ketiadaan sabu dan Zenith, generasi muda kita malah mengkonsumsi obat Komix dan Mixadin dengan dosis yang dicampur sedemikian rupa. Dampaknya tidak kalah dengan obat-obat terlarang lainnya. Ini adalah bukti bahwa zat-zat berbahaya ini sudah merajalela,” katanya.
Lebih miris lagi, lanjut dia, lem Fox pun digunakan. Generasi muda yang mengonsumsi zat-zat berbahaya tersebut akan menderita. Selain itu, keluarga dan orang lain juga ikut menderita.
”Kami mengajak seluruh generasi muda untuk stop menggunakan narkotika dan zat-zat berbahaya lainnya, karena generasi muda adalah harapan bangsa yang akan membangun negara dan bangsa ini,” terangnya.
Memperingati HUT proklamasi kemerdekaan RI ini, tambah dia, ada secercah kebanggaan yang patuh dipertahankan. Masih ada generasi muda yang memiliki semangat untuk berkreasi dan berolahraga menjelang peringatan HUT RI ini.
”Tentunya, dengan kegiatan yang positif, akan meminimalisasi penyalahgunaan narkotika. Saya pun optimistis generasi muda kita pasti bisa membangun Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini,” tandasnya. (arm/ign)