SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 12 November 2015 20:54
Debat Tak Sentuh Masalah Nyata

SAMPIT – Tiga kali debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotim dinilai kurang mengena ke sasaran. Ujung-ujungnya, usaha dan kampanye pasangan calon lah yang lebih mempengaruhi jumlah pemilih.

Pengamat masalah politik, sosial, dan kemasyarakatan di Kota Sampit, Tedi Kustandi meyakini, debat calon tak berpengaruh besar terhadap jumlah pemilih. Justru, kinerja tim sekses lah yang akan memberikan andil besar dalam hasilnya nanti.

”Menurut saya debat pasangan calon tidak akan berpengaruh signifikan terhadap angka pemilih. Hanya tinggal bagaimana masing-masing pasangan calon memaksimalkan waktu yang ada untuk lebih dekat ke masyarakat,” kata Tedi, Rabu (11/11).

Menurut Tedi, hal itu terjadi lantaran debat yang disiarkan stasiun televisi lokal itu tak banyak disaksikan masyarakat Kotim. Apalagi dengan terjadi beberapa kesalahan teknis dan padamnya listrik.

Debat hanya disaksikan timses dan relawan pasangan calon. Itu pun tak akan mempengaruhui pilihan. Para hadirin di debat pun otomatis memiliih dan mendukung pasangan calon masing-masing tanpa peduli materi debat.

Ditambahkannya, gencarnya kerja timses dalam menginformasikan program-program pasangan calon justru akan berpengaruh signifikan terhadap terhadap swing votter. ”Saya pribadi masih kurang mendapatkan informasi tentang program-program yang ditawarkan paslon,” ucapnya.

Dari penelusuran koran ini, masyarakat mengaku hanya sedikit mendapatkan pencerahan dari adanya tiga kali debat itu. Secara umum, masyarakat menilai debat kurang menyentuh permasalahan yang secara konkret terjadi di Kotim.

”Kalau saya orang awam menilai, debat tidak menampilkan solusi permasalahan yang menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung. Masing-masing pasangan calon terkesan hanya menonjolkan program yang dimiliki. Sehingga, permasalahan konkret dalam kota tak tersentuh, misalnya masalah krisis listrik,” ucap Rahmah, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Menurutnya, pemasalahan listrik memang sudah menjadi permasalahan nasional. Apalagi di Kalteng permasalahan pasokan listrik terkendala karena adanya kerusakan alat di Palangka Raya. Namun dirinya menyayangkan hal besar dan menyentuh itu justru tidak dimunculkan sama sekali.

”Dari debat yang saya saksikan seperti itu, kalau permasalahan sengketa lahan, kami di kota kurang mengerti,” ujarnya.

Kendati demikian, ada juga masyarakat yang merasa melalui debat dapat terlihat kualitas pasangan calon yang ada. Sehingga, masyarakat tak hanya bisa mendengar penyampaian visi-misi semata tapi juga bisa mengenal calon yang akan dipilih.

”Setidaknya saya jadi tahu, calon mana yang memang bagus dan benar-benar berniat membangun daerah, dan mana calon yang hanya sekadar mendaftar,” ucap Linda, warga Kecamatan Baamang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kotim Sahlin berharap argumen-argumen dari pasangan calon memberikan pencerahan kepada masyarakat sebagai bahan pertimbangan menentukan pilihan. Debat kandidat yang sudah rampung dilaksanakan sebanyak tiga kali, setidaknya memberi gambaran kepada masyarakat tentang bagaimana program serta visi dan misi pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotim yang akan mereka pilih pada 9 Desember nanti. 

Seperti diketahui, pemilihan bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur nanti akan diikuti empat pasang calon yaitu Djunaidy Drakel-Hariyanto (DJUARA), H Supian Hadi-HM Taufiq Mukri (SAHATI), Muhammad Arsyad-H Nadiansyah (MADANI) dan Muhammad Rudini-H Supriadi (ZAMRUD). (oes/dwi)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers