SAMPIT – Pelaksanaan debat kandidat Pilkada Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) empat pasangan calon berlangsung lancar. Dengan durasi yang terbatas, masing-masing paslon menyampaikan visi misinya dengan cepat. Mereka bersaing menjual program.
Dalam debat yang tak diikuti calon bupati Kotim Taufiq Mukri karena kurang sehat itu, sebagian paslon terlihat tak maksimal menyampaikan programnya karena singkatnya waktu. Debat dipandu Jairi sebagai moderator. Dia merupakan dosen di perguruan tinggi di Palangka Raya.
Dalam debat dengan tema meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat dalam menyelesaikan persoalan daerah Kotim di masa pandemi Covid-19 itu, masing-masing paslon menitikberatkan pada pelengkapan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan dalam mengatasi Covid-19.
”Kami akan memaksimalkan upaya pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit, puskesmas, dan pustu. Selamatkan nyawa dulu, obati pasien dulu, tangani pasien dulu, baru mengurus administrasi,” kata calon wakil bupati Kotim nomor urut 3 Supriadi yang tampil solo.
Selain itu, kata Supriadi, melengkapi sarana dan prasarana fasilitas kesehatan dengan mendorong berdirinya rumah sakit swasta di Kotim.
Paslon nomor urut 1, Halikininor, juga menekankan pada pelengkapan sarana dan prasarana kesehatan di pustu, puskesmas, dan alat kesehatan di rumah sakit. ”Kami juga akan mengembangkan rumah sakit swasta untuk bersaing,” ujarnya.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, cawabup Muhammad Arsyad menegaskan, akan memastikan tenaga kesehatan di setiap desa dan kelurahan tersedia. Kemudian, paslon nomor urut 4, cawabup Samsudin mengatakan, pihaknya akan menambah pustu dan mempercepat pembangunan RSUD dr Murjani Sampit.
”Ini wujud pelayanan kami, terutama melengkapi kehadiran spesialis dokter paru, jantung spesial ginjal, dan lainnya,” tandasnya. (hgn/ign)