SAMPIT – Debat calon bupati dan wakil bupati Kotim, Jumat (30/10) malam ini dihantui pemadaman listrik. PLN Rayon Sampit tidak dapat menjamin listrik tidak padam. Apalagi akhir-akhir ini memang seringkali terjadi pemadaman. Sebagai antisipasi, KPU Kotim telah mempersiapkan generator set (genset).

”Soal menjamin atau tidak, kami tidak bisa menjanjikan. Itu di luar kemampuan kami, kalau memang ada kerusakan,” kata Manager PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin, Kamis (29/10).

Ketidakberanian Ginter menjamin tidak adanya pemadaman listrik bukanlah tanpa alasan. Selama beberapa hari ini di Kota Sampit seringkali terjadi pemadaman. Kemarin (29/10), listrik di sebagian wilayah MT Haryono, Ahmad Yani, dan HM Arsyad pada sekitar delapan jam, sejak pukul 09.00 pagi.

Ginter beralasan pemadaman disebabkan karena tiga hal, misalnya kerusakan PLTU Asam-Asam Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang saat ini masih dalam tahap perbaikan. Selain itu, berkurangnya debit air di PLTA Riam Kanan Banjarbaru, Kalsel, akibat musim kemarau, sehingga hanya satu pompa air saja yang berfungsi. Serta PLTD yang bermasalah karena kondisi udara yang mengotori pembangkit.

”Permasalahannya sangat banyak dan ini sedang kami atasi satu per satu dan kami mengerti kalau banyak masyarakat yang protes,” ujarnya.

Sekretaris KPU Kotim Najmi Fuadi mengungkapkan, untuk menghindari pemadaman listrik, pihaknya telah menyurati PLN Rayon Sampit. Dia berharap PLN tidak melakukan pemadaman secara sengaja, apalagi debat pasangan calon ini akan disiarkan secara langsung di televisi dan disaksikan seluruh masyarakat Kotim.

”Langkah antisipasi tetap kami lakukan dengan menyediakan genset, kalau memang ada kendala teknis dan PLN melakukan pemadaman,” ujarnya.

 (tha/dwi)