KUALA KURUN – Diamankannya enam pelajar SMA/SMK, yakni TPP (15), AN (15), RS (15), AJR (16), B (15), dan WNI (15), karena mabuk dan berbuat onar di salah satu tempat karaoke di Jalan Tjilik Riwut, Kuala Kurun, mendapat perhatian serius dari kalangan DPRD Gumas.
”Kenakalan remaja yang terjadi ini karena lemahnya pengawasan dari orang tua. Jika pengawasan ketat, maka pergaulan anak bisa terpantau dan tidak terjerumus. Orang tua jangan terlalu membebaskan anaknya untuk bergaul,” tegas anggota DPRD Gumas Lily Rusnikasi, Selasa (22/8).
Menurut dia, diamankannya enam remaja tersebut merupakan salah satu bukti bahwa pengawasan orangtua terhadap kebiasaan dan pergaulan anak-anak saat berada di luar rumah masih sangat kurang. Untuk itu, sangat diperlukan pengawasan ketat.
”Orangtua sangat berperan besar mencegah anak mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif, seperti narkotika, obat-obat terlarang, minuman keras (miras), dan hal lain yang akan merusak masa depan mereka,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengkhawatirkan apabila anak-anak tersebut sudah terjerumus, akan mengganggu aktivitas belajarnya di sekolah dan berdampak pada kelangsungan masa depan mereka.
”Selain peran orangtua, guru juga kita harapkan untuk memperhatikan anak-anak tersebut, dengan selalu mengingatkan agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif,” tandasnya. (arm/ign)