KUMAI- Sampah di jalan Padat Karya II Kelurahan Kumai Hilir bertambah banyak hingga meluber ke jalan, dengan panjang seratus meter. Mengatasi itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun mengerahkan lima armada truk dan 1 unit alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Kobar Robian Noor mengatakan, menumpuknya sampah ini diakibatkan oleh adanya satu unit armada yang rusak. Sehingga satu armada fokus untuk mengangkut sampah di beberapa TPS di dalam kota Kumai.
Di samping itu lanjutnya, kelompok swadaya masyarakat yang mengkut sampah dari rumah ke rumah tidak langsung di buang ke tempat pemprosesan akhir (TPA) Pangkalan Bun, melainkan di buang di pinggir jalan Jalan Padat Karya II. Sehingga dalam beberapa hari tumpukan sampah memanjang.
"Untuk penanganan sampah sudah kita kerahkan lima unit armada truk dan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah. Karena tumpukan sampah sudah parah," Kata Robian Noor saat melihat tumpukan sampah di Jalan Padat Karya II Kumai Hilir, Rabu (23/8).
Sebenarnya, lokasi pembuangan sampah di Jalan Padat Karya II ini berada di dalam lahan milik warga Kumai diluas lahan 25 kali 50 meter persegi. Namun dilahan tersebut sudah penuh sampah akhirnya masyarakat dan kelompok swadaya masyarakat membuangnya di pinggir jalan.
"Sebenarnya kalau membuangnya di dalam tidak ada masalah. Namun sampahnya dibuang dipinggir jalan. Termasuk yang kelompok swadaya masyarakat yang telah memungut retribusi itu sampahnya harus dibuang ke TPA langsung, tapi kenyataanya dibuang di pinggir jalan Padat Karya II," ujarnya.
Melihat sampah yang cukup banyak menumpuk, personil yang diturunkan tidak mampu, akhirnya DLH Kobar harus menurunkan alat berat untuk membantu mengatasi sampah supaya cepat terangkut.
"Kalau diangkut secara manual bakal lama. Karena satu truk bisa memakan waktu 30 menit sampai satu jam. Kalau menggunakan alat berat tentu bisa lebih cepat," tandas Robian Noor (rin/gus)