SAMPIT – Suatu kehormatan bagi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sebab, Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Inti I “Banua” Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan studi banding, Sabtu (26/8).
Ada tiga SD yang dijadikan sebagai tempat studi banding sekitar 30 orang guru, di antaranya MIN I Kotim karena merupakan pemenang lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) 2017; Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Arafah Sampit, peraih penghargaan Adiwiyata; dan SDN 2 MB Hulu, sekolah rujukan.
Kehadiran para ”oemar bakri” itu disambut Kepala Disdik Kotim Bima Ekawardhana. Sebelum melakukan studi banding, mereka mengadakan acara sederhana di aula UPT Disdik Kecamatan MB Ketapang.
Dalam sambutannya, Bima mengucapkan selamat datang dan terima kasih karena Kotim menjadi lokasi studi banding bagi KKK Gugus Inti I ‘Banua” Kecamatan Kolam, Kobar.
”Kita tentu berharap studi banding ini memberikan suatu kontribusi yang positif bagi kemajuan dunia pendidikan baik di Kotim maupun di Kobar khususnya Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). Saya selaku Kepala Disdik Kotim mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini,” ujarnya saat acara di aula UPT Disdik Kecamatan MB Ketapang, Sabtu (26/8).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar melalui Kepala Bidang Guru, Tenaga, dan Kependidikan Ibramsyah menginginkan agar wawasan dan pengetahuan guru yang tergabung di KKG Gugus Inti I ”Banua” Kolam ada peningkatan. Salah satu caranya mengadakan studi banding terutama kepada sekolah yang telah meraih banyak prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
”Tujuan kami selain mengadakan studi banding ke tiga sekolah dasar di Kotim juga untuk silaturahmi, karena guru yang tergabung di KKG ini ada juga yang pernah bersekolah di Sampit,” kata Ibramsyah.
Selain itu, sambung dia, Disdikbud Kobar juga mengharapkan agar kompetensi guru kelas maupun mata pelajaran tidak monoton satu arah, karena dunia pendidikan begitu luas, sehingga diperlukan peningkatan. Baik untuk wawasan maupun pengetahuan para guru agar menjadi guru yang profesional. (fin/soc)