SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 15 November 2015 21:42
Debat Pilgub Memanas, Sugianto-Said Ismail Tolak Debat dengan Ujang-Jawawi

PALANGKA RAYA – Debat kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng putaran pertama berlangsung panas, Sabtu (14/11). Pasangan Sugianto Sabran-Said Ismail yang sejak awal protes lolosnya Ujang Iskandar-Jawawi, tidak mengakui pasangan itu sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Hal itu ditegaskan Sugianto-Said Ismail saat mamasuki segmen tanya jawab antarpasangan calon. Pasangan Sugianto-Said Ismail menolak memberikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari Ujang-Jawawi. Mereka menilai Ujang-Jawawi tidak sah sebagai pasangan calon karena masih berproses.

”Mohon maaf, kami tidak akan bertanya dan dan menjawab pertanyaan pasangan nomor urut tiga (Ujang-Jawawi, Red), karena pasangan Ujang-Jawawi tidak mengikuti mekanisme yang sesuai dan mereka sedang berproses dalam pencalonan ini. Jadi, kami tidak perlu bertanya," kata Habib Said Ismail saat moderator, Eli Embang, pakar ekonomi, mempersilakan mereka bertanya pada Ujang-Jawawi.

Menanggapi hal tersebut, Ujang justru berterima kasih karena mereka tak diberi pertanyaan. ”Kami berterima kasih kepada pasangan nomor (urut) satu karena tidak bertanya kepada kami nomor urut tiga,” katanya.

Ujang menegaskan, pihaknya telah mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku. Namun, ada yang berupaya menjegal agar tidak lolos. ”Kita harus mengikuti aturan yang berlaku, serta tahapan yang sedang berjalan. Saya bersama pak Jawawi telah ikuti itu semua. Saya pikir momentum 9 Desember untuk masyarakat memilih pemimpin yang terbaik. Saya ingin jangan sampai ada yang bagi-bagi duit dan jangan ada yang mencekam serta intimidasi lagi di Pilkada Kalteng," ujarnya.

Situasi kembali memanas saat pasangan Ujang-Jawawi diberi kesempatan untuk bertanya kepada Sugianto-Said Ismail. ”Apabila terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah pembakaran lahan, khususnya bagi perusahaan yang membakar lahan dan bagaimana regulasi yang membolehkan membuka lahan dengan cara membakar?" tanya Ujang.

Pasangan Sugianto-Said Ismail tetap tidak mau menjawab pertanyaan itu. Sugianto malah memberikan keterangan terkait pribadinya yang tidak memiliki pendidikan tinggi. ”Saya tidak dalam menjawab pertanyaan Ujang-Iskandar. Saya tertarik dengan dengan pemimpin yang berpengalaman, berpendidikan, dan peduli seperti yang dikatakan Ujang Iskandar. Saya memang tidak memiliki pendidikan tinggi, namun saya memimpin 60 perusahaan dengan 30 ribu lebih karyawan. Dulunya saya ini sama dengan Pak Ujang, yakni pengusaha kayu, tetapi Ujang bangkrut," katanya dengan nada cukup keras.

Ujang yang mendapat kesempatan menanggapi pernyataan Sugianto menegaskan, acara itu merupakan debat kandidat. ”Kita ditonton oleh ribuan masyarakat Kalteng. Maka, saya mengatakan agar kita gunakan hak pilih kita dengan baik untuk menentukan pemimpin Kalteng lima tahun mendatang," katanya.

Meski sempat memanas, tiga pasangan calon dalam debat tersebut ingin Pilgub Kalteng berjalan aman, lancar, dan demokratis. Hal itu disampaikan masing-masing pasangan calon saat pasangan Willy-Wahyudi bertanya terkait Pilkada Kobar yang rusuh beberapa tahun lalu kepada Ujang-Jawawi.

”Kami pasangan Willy-Wahyudi tidak ingin itu terulang di Pilkada Kalteng. Kita ingin pilkada damai dan demokratis. Tidak ada lagi suasana mencekam dan intimidasi," tegas Willy.

Menanggapi pertanyaan itu, Ujang mengatakan, pihaknya ingin pilkada damai dan demokratis, serta tidak ada lagi bagi-bagi uang. ”Kita ingin pilkada damai. Tahun 2005 saya menjabat Bupati Kobar dan itu tidak ada masalah. Untuk Pilkada 2010, saya tidak pernah menurunkan massa. Saya sampaikan, tidak akan kami melakukan tindakan-tindakan yang anarkis kepada semua pendukung saya. Kami ingin semua yang ada di Kalteng menyatu untuk bersama-sama membangun Kalteng," katanya.

Willy kemudian kembali mengatakan, pihaknya ingin pilkada tahun ini berjalan aman dan damai. ”Kita ingin menciptakan pemilu bersih, damai, tidak mencekam lagi. Tetapi justru mendatangkan rasa masyarakat untuk berpesta," kata Willy. (arj/sho/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers