MUARA TEWEH – Pembangunan jembatan Sei Benao yang ambruk tanggal 8 November 2016 lalu, karena terkena abrasi terhambat. Terhambatnya pembangunan jembatan itu lantaran keadaan air sungai hampir dari awal bulan Januari 2017 sampai dengan diawal bulan September ini, tidak kunjung surut.
“Sekarang tampaknya keadaan air Sungai sudah mulai surut dan pekerja sudah mulai lagi mengerjakan pembangunan jembatan itu untuk menyelesaikannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pembangunan jembatan itu bisa terselesaikan dengan baik,” ujar Bupati H Nadalsyah, Jumat (8/9).
Disampaikan bupati, bahwa jembatan yang menghubungkan Desa Muara Lahei, ibukota Kecamatan Lahei dengan empat desa lainnya seperti Teluk Malewai, Banao Hilir, Benao Hulu dan Karamuan ini dibangun menggunakan bahan kontruksi baja. Panjang jembatan dengan kontruksi baja ini hampir 80 meter dan lebar bersih 4,5 meter.
“Pembangunan jembatan ini, dari sumbangan perusahaan yakni PT Mitra Barito Grup,” pungkas Bupati. (viv/vin)
WARNING: Semua informasi yang ada di website sampit.prokal.co adalah hak cipta penuh Harian Radar Sampit. Dilarang keras menjiplak atau menyalin semua informasi di website ini ke dalam bentuk dokumen apapun (untuk kepentingan komersil) tanpa seizin Radar Sampit. Pihak yang melanggar bisa dijerat UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan perubahannya dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Like & Follow akun resmi Radar Sampit fanspage
Facebook: Radar Sampit
Twiiter: radarsampit
Instagram: radarsampitkoran