SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 16 September 2017 10:51
WADUW!!! Ada Napi Teroris, Tentara Dikerahkan Jaga Lapas

Berpotensi Pengaruhi Napi Muda

KONDUSIF: Aparat TNI dikerahkan ikut menjaga Lapas Klas IIB Pangkalan Bun setelah ada napi teroris dipindahkan.(JOKO HARDYONO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Narapidana kasus teror bom Sarinah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kamis (14/9). Kedatangan napi teroris itu menjadi perhatian khusus aparat keamanan Kobar.

Kalapas Klas IIB Pangkalan Bun Arief Gunawan mengatakan, napi teroris tersebut atas nama Budiono alias Babe (55). Dia terlibat pidana teroris bom Sarinah sebagai pemasok senjata. Budiono dikawal ketat personel Densus 88 dan Petugas Kemenkumham daat diberangkatkan menuju Kota Pangkalan Bun.

"Saya tidak tahu alasannya apa. Hanya saja, saat mereka sudah mau berangkat, saya baru dihubungi," ujar Arief, Jumat (15/9).

Arief menuturkan, Budiono dimasukkan dalam sel penampungan masa awal pengenalan lingkungan bersamaan lima napi lainnya dari berbagai kasus yang telah diseleksi Kapalas Pangkalan Bun.

Lima napi tersebut mempunyai kriteria khusus, yakni usianya di atas 35 tahun. Napi yang tidak terlalu muda agar tidak mudah dipengaruhi Budiono. Selain itu, setiap tiga bulan, lima napi yang berada satu sel dengan Budiono akan dirotasi dengan lima napi lainnya agar tidak terlalu jauh mengenal akan Budiono.

"Masih masa orientasi dengan lingkungan selama satu bulan," katanya.

Arief menuturkan, Budiono agak mudah terbuka dibanding napi teroris lainnya. Hal itu setelah dia menyebutkan nama salah satu pimpinan Budiono. "Bisa bicara saja sudah bersyukur. Saya sebutkan satu nama, baru mau terbuka. Saya dapatkan info juga anaknya saat ini masih berada di Suriah," tukasnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Budiono, lanjut Arief, sikapnya tidak akan bisa diubah. Budiono termasuk teroris dengan kelas sedang. Hal itu setelah diajukan beberapa pertanyaan menyangkut dengan Budiono sendiri.

"Saya tanyakan dengan dua pertanyaan, pertama kenapa tidak ikut salat Jumat, dia menjawab karena musafir," ungkapnya.

Selanjutnya, saat disebut dia akan ditanya oleh seseorang bernama Linda, Budiono menolak karena bukan muhrim. "Padahal Linda itu tidak ada, hanya sebagai pemancing saya aja untuk menilai dia. Dari situ sudah ketahuan teroris kategori sedang berat," ujar Arief.

Menurut Arief, pelimpahan Budiono ke Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, karena Kalapas pernah membina banyak napi teroris pada Rutan Cipinang, Tangerang, dan Salemba. Selain itu, untuk memecah komunikasi antarnapi teroris dengan cara disebar di Lapas lainnya.

"Bagi petugas di sini dan masyarakat Kobar mungkin ini hal baru, karena baru pertama kali ada napi teroris. Bagi saya sudah biasa," terangnya.

Arief menerangkan, Personel Kodim 1014/PBN berjumlah enam orang melakukan patroli di dalam lapas pada Kamis (14/9) malam. Hal ini dilakukan untuk mengontrol kondisi Lapas.

"Malam tadi ada enam petugas Kodim melakukan patroli, mungkin malam ini (kemarin) ada juga bergantian," tuturnya.

Budiono divonis lima tahun penjara dan bakal bebas pada 2021 mendatang. Dia dijerat Undang-Undang Teroris Nomor 15 Tahun 2003. (jok/ign)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers