KETERBATASAN fisik tak membuat Rizki Kurniawan berkecil hati. Lelaki delapan tahun ini justru memiliki kelebihan dalam bernyanyi, catur, dan mendongeng.
JOKO HARDYONO, Pangkalan Bun
Rizki Kurniawan alias Audy (8) hanya bisa mendengarkan suara tepuk tangan para tamu yang hadir di Ballroom Swiss Bellin, Pangkalan Bun, Senin (18/9) malam. Suara merdunya mampu membuat kagum Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran dan sejumlah pejabat dari Palangka Raya, Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Seruyan.
Atas permintaan Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah, Audy diundang untuk bernyanyi. Dengan polos, Audy yang memegang microphone. "Lagu apa mak? Cari nada, pakai backing vocal," ujar Audy kepada pemain keyboard.
Dengan lagu nostalgia dari Tommy J Pisa ”Biarkan Aku Menangis” dan ”Di sini di batas kota ini”, suara Audy membuat para tamu berlinang air mata. Bahkan seorang Pejabat nomor satu di Kalteng sempat mengusapkan air mata.
Selesai bernyanyi, Audy dihampiri oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyalami bocah tunanetra tersebut dan memberikan kecupan di dahi serta memberikan sebuah amplop tebal untuk Audy. Tidak sampai di situ, Bupati Kobar Hj. Nurhidayah mengejar Audy keluar ballroom dan memberikan sejumlah uang untuk Audy.
Ibunda Audy, Aulia Destianti, menceritakan bahwa anak pertamanya itu duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Pangkalan Bun. Audy buta sejak lahir. Dia lahir di kala usia kandungan baru 24 minggu.
Dari kecil Audy suka mendengarkan musik dan acara di televisi. Bahkan sampai iklan di televisi pun bisa ditirukan. Beranjak usia tiga tahun, Audy mulai pandai bernyanyi dengan lagu-lagu nostalgia.
Walaupun ada kekurangan, Audy memiliki banyak prestasi, yakni juara 2 catur tingkat provinsi untuk anak kebutuhan khusus, juara harapan 3 Festival Kraton 2016, juara 2 lomba mendongeng di Perpusda 2017, dan juara 1 FSLN di Palangka Raya selama dua kali berturut-turut dan dikirim ke Menado serta mewakili Provinsi Kalteng ke tingkat nasional.
Aulia berharap Audy bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk masyarakat agar lebih bersyukur dengan segala kelebihan yang ada. Allah mempunyai rahasia di balik segala kekurangan atau kelebihan seseorang.
"Terima kasih saya haturkan untuk guru-guru SDLB Pangkalan Bun, khususnya untuk Pak Santoso Budiharjo, karena beliau banyak mengajarkan Audy. Terima kasih juga untuk Ibu Bupati dan Pak Gubernur, keluarga besar saya," pungkasnya. (yit)