PALANGKA RAYA - Mahasiswa pertanian diingatkan agar tidak terjebak pada pikiran untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah lulus nanti. Pasalnya, pemerintah saat ini sangat konsen untuk meningkatkan dan mengembangkan pertanian serta memperhatikan kesejahteraan para petani.
Anggota Komisi IV DPR RI Hamdhani mengatakan, pemerintah saat ini sangat konsen mengembangkan pertanian. Itu terlihat dari kebijakan yang sangat baik pada anggaran, perlatan dan pengembangan teknologi pertanian. Kemudian juga perhatian pada kesejahteraan para petani.
"Tahun 2018 DPR RI melalui Komisi IV telah membahas pagu anggaran pada Kementerian Pertanian RI mencapai Rp 22,68 Triliun. Itu untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lian, program pengawasan dan peningkatan akubtabilitas aparatur Kementan," tegasnya.
Selain itu, program peningkatan produksi pertanian, produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan, program peningkatan produksi dan nilai tambah holtikultura dan program lainnya. "Ini semua dilakukan pemerintah untuk peningkatan dan pengembangan pertanian di Indonesia. Dan di Kalteng pemerintah juga telah menyalurkan anggaran yang cukup besar untuk pengembangan pertanian," tukasnya.
Untuk itu, Hamdhani meminta agar mahasiswa tidak terjebak dan berpikir setelah lulus hanya menjadi ASN. Kalteng memiliki lahan yang luas dan pemerintah juga sangat konsen untuk kesejahteraan petani, sehingga tidak perlu ragu menjadi petani.
Pasalnya, petani adalah ujung tombak perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia. "Kita memiliki lahan yang luas untuk dikelola dalam mengembangkan pertanian. Harusnya adik adik mahasiswa bisa menjadi motor penggerak agar pertanian kita di Kalteng lebih baik lagi, jadi kita tidak terjebak untuk menjadi ASN saja," ucapnya.
Bantuan pemerintah juga cukup besar untuk Kalteng, baik bantuan bibit, alsintan dan lainnya. "Untuk pertanian kita selalu support, tujuannya agar pertanian dan khususnya para petani bisa lebih sejahtera," tandasnya. (arj)