KUALA KURUN – Jembatan Sei Rawi yang menghubungkan Desa Tewang Pajangan dan Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, kembali ambruk. Ini merupakan kedua kalinya jembatan yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas tersebut ambruk selama tahun ini.
”Dari pantuan kita di lokasi, jembatan tersebut ambruk pagi hari. Bekas yang dulu kembali ambruk. Tiang jembatan pun sudah miring. Kondisinya parah dan sama sekali putus diterjang derasnya arus Sungai Rawi, akibat hujan yang mengguyur mulai tadi malam hingga pagi hari,” kata Kepala BPBD Gumas HM Rusdi, Rabu (27/9).
Ambruknya jembatan tersebut, kata dia, menganggu aktivitas masyarakat, khususnya peserta didik dari Desa Tumbang Miwan yang ingin berangkat sekolah ke SD dan SMP di Desa Tewang Pajangan. Untuk mencapai sekolah, mereka harus menggunakan jembatan lainnya, namun harus berputar dan memakan waktu cukup lama.
”Keberadaan Jembatan Sei Rawi ini sangat penting bagi masyarakat. Setiap hari mereka melintas menggunakan jembatan tersebut,” tuturnya.
Setelah ambruk pertama kali pada Januari 2017 lalu, lanjutnya, memang sudah dilakukan perbaikan dan dibuat jembatan darurat oleh instansi terkait bersama masyarakat secara swadaya. Namun, itu tidak bertahan lama, karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai Sei Rawi.
”Untuk sekarang, belum ada penanganan apa-apa. Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengenai penanganannya secara darurat, sehingga paling tidak bisa dilewati oleh anak-anak kita yang sekolah,” ujarnya.
Untuk perbaikan jembatan secara permanen, pihaknya telah mengusulkan dan mengajukan proposal ke BNPB Pusat, namun belum ada jawaban. ”Sambil kita menunggu jawaban dari pusat, akan dilakukan penanganan darurat dulu untuk bisa dilewati oleh masyarakat di dua desa tersebut,” tandasnya. (arm/ign)