NANGA BULIK – Paham komunis dianggap bahaya laten yang harus diwaspadai, karena sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Salah satunya belakangan ini cukup sering muncul lambang PKI di beberapa atribut, bahkan peralatan sekolah.
"Bukan salah adik-adik kita jika mereka tidak tahu apa itu PKI, dan mengapa dilarang. Dalam kurikulum memang beberapa waktu lalu tidak diajarkan lagi," ungkap Komandan Koramil Nanga Bulik, Kapten inf I Made Iwan Swastika.
Jangan sampai apa yang dilarang pemerintah itu justru dianggap tren. Maka perlu kewaspadaan dan antisipasi sedini mungkin dari semua pihak. Salah satunya adalah dengan menggelar nonton film sejarah tentang G30S PKI yang digelar di Gedung Lantang Torang Nanga Bulik pada 30 September lalu, khusus untuk pelajar SMP/SMA sekota Nanga Bulik bersama para pemuda KNPI.
Para peserta nonton bareng tampak antusias karena ada hadiah doorprize berupa sejumlah sepeda gunung. Setidaknya ada sekitar 1000 pelajar dan pemuda yang memenuhi GPU Lantang Torang untuk menonton film berdurasi lebih dari tiga jam ini.
"Tujuan pemutaran film sejarah agar para pelajar mengetahui sejarah kelam bangsa Indonesia, salah satunya tentang PKI. Banyak pelajar kita yang kurang mengetahui sejarah bangsa Indonesia, termasuk sejarah kelam, banyak yang tidak tau siapa pahlawan-pahlawannya. Bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa-jasa pahlawannya" ungkapnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini para pelajar dapat mengetahui mengapa PKI dilarang, apa bahayanya dan dapat membentengi diri, keluarga dan lingkungannya dari pengaruh-pengaruh buruk paham yang dilarang di Indonesia.
Nonton bareng juga dilaksanakan di sejumlah desa di Kabupaten Lamandau. (mex/yit)