KASONGAN - Bupati Sakariyas berserta seluruh pejabat lainnya kompak menghadiri acara Tabliq Akbar bersama Wakil Gubernur Kalteng Habib H Said Ismail di halaman Sekretariat Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Katingan, Senin (2/10) malam.
Tabliq akbar yang digelar di lokasi pelaksanaan Festival Seni Qasidah (FSQ) tersebut dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1439. Acara dijejali para tokoh agama, alim ulama, serta ratusan umat muslim.
Dalam sambutannya, Bupati Sakariyas menyampaikan ucapan terimakasih kepada Wagub Kalteng Habib H Said Ismail yang telah berkenan memberikan tausiah kepada masyarakat. Dirinya yakin, nilai-nilai yang terkandung dalam tausiah tersebut akan mencerdaskan masyarakat baik mental maupun spiritualnya.
"Sesuai visi Kabupaten Katingan, yakni Katingan Cerdas, Sehat dan Terbuka. Bukan hanya cerdas secara intelektual saja, namun diharapkan cerdas secara mental dan spiritual," katanya.
Dirinya berkeyakinan, tausiah yang disampaikan juga mampu memberikan pencerahan serta pendidikan bagi masyarakat dan membantu upaya pemerintah daerah untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi Katingan.
"Sehingga masyarakat kita menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta terbangunnya kerukunan kehidupan beragama dengan berlandaskan Pancasila," imbuhnya.
Sakariyas mengajak, agar semua masyarakatnya menjadi generasi yang cinta damai dan toleran terhadap berbagai perbedaan, terutama agama.
"Utamakan musyawarah mufakat dan kebersamaan dalam mengatasi berbagai persoalan. Dan saya yakin, semua itu sudah dilakukan oleh umat muslim," katanya.
Dalam tausyiahnya, Habib H Said Ismail memberikan pemahaman terkait toleransi antarumat agama. Salah satu contohnya, yaitu dengan tidak mengurusi atau mempersoalkan ibadah agama lain.
"Tapi kalau ingin membantu dalam rangka kemanusiaan, maka hal itu malah lebih baik," ujarnya.
Di sisi lain, Wagub memberikan apresiasinya kepada Sakariyas yang telah merencanakan pembangunan pusat keagamaan di Kabupaten Katingan, seperti pembangunan runah ibadah untuk tiga agama.
"Masjid untuk agama Islam, Gereja untuk agama Kristen dan Balai Basarah untuk Hindu Kaharingan. Ini merupakan wujud dukungan pemerintah daerah untuk menciptakan toleransi antarumat beragama di Katingan," pungkasnya. (agg/yit)