PANGKALAN BUN – Anggota DPR RI Dapil Kalteng Rahmad Nasution Hamka bertandang ke Markas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Rabu (4/10) siang. Politikus PDI Perjuangan ini mengkritisi bantuan pemerintah dalam bidang pertanian.
Rahmad mendesak pemerintah pusat supaya tidak terpaku pada standar pertanian di Pulau Jawa. Ia mencontohkan, selama ini petani di Kalimantan Tengah dibantu alat mesin pertanian (Alsintan) berupa hand tracktor. Bantuan itu bukan berarti sia-sia tetapi dianggap kurang tepat. Untuk pembukaan lahan saja tidak mampu jika hanya menggunakan hand tracktor.
Selain itu, program cetak sawah di Kalteng kurang tepat. Program ini bisa saja dialihkan dengan program cetak ladang. ”Sawah dan ladang jelas berbeda dan di Kalteng Khususnya mayoritas berladang,”bebernya.
Selama ini acuan yang digunakan adalah pertanian di Pulau Jawa, padahal karakteristik Kalimantan berbeda. Hasil panen petani di Kalteng saat ini sulit terserap Badan Urusan Logistik (Bulog) karena standar harga pembelian pemerintah (HPP) jauh di bawah harga petani.
”Para petani selama ini saat diberi bantuan, terima terus, meskipun penggunaannya kurang efektif,” celetuknya sambil diskusi santai di markas PWI Kobar, Jalan Sutan Syahrir. Selain persoalan pertanian dan program bantuan pemerintah, Rahmad juga menyampaikan isu-isu penting dalam rangka percepatan pembangunan Kalteng agar bisa mengurangi ketertinggalan dengan Pulau Jawa. (sam/yit)