KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) terus meningkatkan kinerja program penanggulangan kemiskinan melalui perumusan kebijakan yang komprehenship terkait pengelolaan GSC bersama seluruh stakeholder.
Hal itu disampaikan Asisten III Setda Gumas Yohanes Tuah saat membuka Workshop Koordinasi Pelayanan Sosial Dasar (PSD) Tahun 2017.
”Melalui workshop ini, akan meningkatkan kinerja program penanggulangan kemiskinan, baik itu dalam program generasi sehat cerdas (GSC) dan keberlanjutan kegiatan PSD,” ucap Yohanes, di Aula Kantor BP3D, Rabu (11/10) pagi.
Saat ini, lanjut dia, ada dua isu yang menjadi perhatian pada program penanggulanan kemiskinan, yakni masih rendahnya tingkat pelayanan dasar kesehatan dan pelayanan pendidikan. Secara umum, permasalahan tersebut diakibatkan dua sisi, yakni pengetahuan masyarakat dan sisi pelayanan.
”Untuk mengatasi itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah meluncurkan dan melaksanakan program GSC, yang kegiatannya terfokus pada peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan di pedesaan, serta memposisikan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Khusus di Gumas, telah dialokasi dana untuk program GCS tahun 2017 di lima kecamatan, yakni Kecamatan Sepang sebesar Rp 360.072.000, Kurun Rp 490.894.000, Rungan Rp 490.894.000, Manuhing Raya Rp 397.450.000, dan Mihing Raya Rp 397.450.000.
”Ke depan, kita akan memberikan paradigma kepada masyarakat desa, mengenai pentingnya kesehatan dan pendidikan bagi kelangsungan hidup di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam mewujudkan itu, diperlukan sinergitas dari semua pihak,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gumas Yulius Agau mengatakan, workshop bertujuan menyosialisasikan kebijakan GSC kepada seluruh stakeholder terkait, serta memperkuat komitmen pemkab dan DPRD dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dalam GSC.
”Untuk peserta workshop ini berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 14 orang dari kabupaten, dan 26 dari kecamatan,” tandasnya. (arm/ign)