PANGKALAN BUN- Perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Arut Utara (Aruta) yang dilakukan oleh konsorsium beberapa perusahaan besar belum sepenuhnya dikerjakan, dan masih banyak yang berlumpur. Bahkan ada yang belum tersentuh pengerjaan sama sekali.
Hal ini terbukti saat perjalanan rombongan Pemkab Kobar menuju Desa Sambi yang dijadikan tempat pendaratan atraksi napak tilas terjun payung dalam rangka HUT ke 70 Paskhas TNI Angkatan Udara, Selasa (17/10) lalu. Keadaan jalan menuju desa tersebut masih banyak berlumpur, sehingga kebanyakan hanya kendaraan double cabin saja yang bisa melintas dengan mudah.
Bahkan rombongan Wakil Bupati Kobar juga sempat beberapa kali berhenti karena persoalan jalan yang berlumpur. Hal ini disebabkan karena sejumlah jalan yang sudah dibagi jatah pengerjaannya kepada perusahaan swasta sejak Agustus lalu, belum dilaksanakan.
"Terus kita evaluasi terkait pembangunan jalan secara konsorsium. Sebagian perusahaan sudah mengerjakan pembangunan jalan," ungkap Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah.
Menurutnya dalam evaluasi, banyak kendala di lapangan yang dihadapi perusahaan yang menggarap jalan. Diantaranya masalah cuaca yang tidak ada kemarau, sehingga hal ini menyulitkan perusahaan untuk mengerjakan pembangunan jalan tersebut.
"Kami sangat memahami hal tersebut. Namun kami juga meminta agar para perusahaan yang sudah dibagi ruas jalan untuk membangun jalan, agar komitmen dan cepat diselesaikan," imbuh Ahmadi.
Ditambahkan, dalam pembangunan jalan secara konsorsium ini awalnya ditarget sampai akhir Desember 2017. Namun kenyataanya masih banyak ruas jalan yang belum tersentuh. Sehingga rencana ini bakal molor.
"Dari total 70 kilometer yang sudah dikerjakan baru 30 persen. Diantaranya dari PT Korintiga dan PT Enburi Kalteng Mining. Sedangkan dari PT Astra Grup dan PT BJAP baru sebagian kecil yang digarap, sehingga ke depan perlu digenjot," pungkas Ahmadi Riansyah. (rin/gus)