KOTAWARINGIN LAMA – Warga Jalan Beji, Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), pada Kamis (19/10) mendadak gaduh. Musababnya, ada maling yang beraksi. Meski warga sudah berupaya mengepung, maling tersebut berhasil lolos.
Pencuri itu beraksi di barak kediaman pasangan Anang dan Rina di RT 04, Kohil. Diduga pelakunya dua orang. Rina (26) menuturkan, sebenarnya tamu tidak diundang tersebut mencoba masuk ke barak di sebelahnya yang berjualan pakaian jadi, yang malam itu kosong.
”Kami tahu ada orang yang masuk ke belakang barak sebelah, berawal dari kecurigaan suami saya, karena ada suara seperti benda jatuh. Setelah dicek ada orang yang tidak dikenal,” tuturnya.
Suaminya kemudian meminta bantuan tetangga di seberang jalan melalui ponsel. Diduga saat Anang menghubungi temannya itu, terdengar pencuri, sehingga tidak jadi masuk ke barak atau warung milik Lana itu.
Di saat bersamaan, tetangganya berdatang dan mulai mengepung TKP. Namun, maling melarikan diri dan berhasil lolos. Meski dari kejadian ini tidak ada kerugian, tetapi siang harinya kediaman Rina yang juga dijadikan warung sembako, kehilangan uang sekitar Rp 1 juta.
”Saat kejadian sekitar jam 12.00 WIB siang kemarin warung dijaga oleh ibu saya. Waktu itu ibu meninggalkan warung, balik ke rumahnya yang jaraknya sekitar 15 meter. Saat kembali, uang yang berada dalam tempat penyimpanan sudah hilang,” kata Rina, Jumat (20/10).
Sarkia (57), ibu korban mengatakan, dia meninggalkan warung anaknya hanya sekitar sepuluh menit. Dia menduga maling yang datang pada malam harinya ada kaitannya dengan raibnya uang hasil penjualan di warung anaknya itu.
Sementara itu, Ketua RT 04 Kohil Asmani meminta warga meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Hal itu untuk mencegah maling kembali beraksi.
Adanya kasus tersebut menambah panjang daftar kasus pencurian di wilayah Kolam yang belum terungkap. Sebelumnya, ada tiga kasus, yakni pencurian di rumah kediaman Gusti Muktarudin di Jalan Masjid Gg Kiai Gede RT 01 Kelurahan Kotawaringin Hulu (Kohul) pada 1 Oktober lalu. Korban kehilangan uang tunai milik anaknya sebesar Rp 2 juta.
Kemudian, pencurian di Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) Silthaanul Balaaduddiin Kolam, yang harus kehilangan satu buah mixser perlengkapan pengeras suara dan VCD player senilai Rp 3 juta pada 3 Oktober.
Terakhir, pencurian di kediaman Hasan, Jalan Padat Karya, Kelurahan Kohul pada 14 Oktober. Dia merugi sebesar Rp 1,5 juta karena kehilangan telepon seluler milik anaknya. (gst/ign)