PANGKALAN BUN-Kemajuan aktivitas ekonomi masyarakat di Kelurahan Mendawai Seberang dan Raja Seberang masih cenderung lambat. Hal ini dikarenakan masalah infrastruktur yang masih minim di wilayah itu.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, dua kelurahan tersebut memang masih berada di lingkup kota Pangkalan Bun. Diakuinya, pembangunan di dua kelurahan cenderung lambat perkembangan dan masih banyak warganya yang masuk kategori miskin.
"Sebenarnya kami juga miris, dua kelurahan yang ada yang tidak jauh dari kota masih banyak potret kemiskinan," ungkapnya.
Bahkan, masyarakat di dua kelurahan tersebut juga banyak yang berpindah karena alasan minimnya infrastruktur jalan. Selama ini, untuk menuju dua kelurahan tersebut hanya bisa ditembus menggunakan kendaraan roda dua. Dan jalan menuju ke dua kelurahan itu terbuat dari kayu dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Dengan permasalahan yang terjadi, ini menjadi perhatian Pemkab Kobar. Tentunya masalah pemenuhan infrastruktur ini harus ada kajian, karena wilayah di dua kelurahan seberang itu kondisinya rawa," terang bupati.
Namun lanjutnya, Pemkab Kobar saat ini telah melakukan penimbunan untuk membuat jalan baru di wilayah itu, sehingga ke depan terus dipadatkan agar bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Di tahun 2018 nanti bakal dimantapkan untuk penimbunan jalan. Karena kondisi rawa harus ditangani secara teliti. Karena tanah timbunan busi turun terus. Jadi proses pemadatan terus dilakukan, agar jalan lebih bagus," tandas Nurhidayah.
Semua itu dilakukan, supaya masyarakat tidak kesulitan dalam berkendara. Selanjutnya masyarakat setempat terus diperhatikan agar tambah maju dan terus berkembang pesat. (rin/gus)