SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 07 November 2017 10:14
ALHAMDULILLAHH!!!! Panen Cabai Rawit Melimpah
SUBUR: Bupati Kobar Nurhidayah bersama kepala Dinas TPHP Kobar saat melakukan panen cabai di kebun milik petani di Desa Kumpai Batu Atas, belum lama ini.(RINDUWAN/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN- Para petani di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) nampaknya sudah pintar melihat peluang tanaman komoditas yang paling laku di pasaran. Salah satunyak yakni cabai rawit yang kini panennya melimpah dan harganya juga masih tinggi.

Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, harga cabai di pasaran sempat melonjak drastis bahkan sempat tembus Rp 120 ribu perkilogram beberapa waktu laku. Pasalnya kekosongan cabai dimanfaatkan para tengkulak untuk  memainkan harga cabai yang diambil dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kemudian lanjutnya, Pemkab Kobar gencar mendorong agar petani setempat agar menanam cabai. Sehingga saat ini untuk cabai rawit sudah melimpah dan tidak khawatir akan kekurangan cabai rawit dengan harga yang tinggi. 

"Untuk saat ini mampu di cukupi dari Kobar saja. Karena banyak pengusaha dan para petani yang menanam cabai. Sehingga cabai rawit di Kobar melimpah," ungkap Nurhidayah.

Meski melimpah,  harga cabai  lokal tersebut tetap tinggi yakni dikisaran Rp 40-50 ribu perkilogram untuk cabai rawit merah. Sedangkan untuk cabai rawit campur, dikisaran harga Rp 25- 30 ribu perkilogramnya.

"Harga cabai masih terbilang tinggi. Hal ini sangat menguntungkan para petani. Karena kebutuhan cabai tidak hanya di Kobar saja, seperti Kabupaten Lamandau dan Sukamara banyak yang mengambil sayuran dari Kobar," papar Nurhidayah.

Dengan begitu tambahnya, petani diharapkan bisa kreatif dan melihat peluang tanaman sayuran yang kira-kira harganya bisa bertahan tinggi. Sehingga petani bisa menikmati keuntungan yang besar. 

"Saya pesannya kepada para petani terkait harga sayuran agar  bisa kompetitif. Jangan sampai harga terlalu mahal, karena beda seribu saja pembeli bisa memilih yang lebih murah. Kalau bisa, harga sayuran dari petani jangan mahal," imbuh Nurhidayah.

Ditambahkannya,  ke depan Pemkab Kobar bakal membuat pasar induk untuk memfasilitasi para petani. Supaya nanti tengkulak tidak datang langsung ke kebun, melainkan semua transaksi bisa dilakukan di pasar induk. 

"Bagi para pengecer ini bisa membeli di pasar induk seperti yang ada di Jawa. Sehingga nantinya petaninya jalan, para pedagangnya jalan juga," tandas bupati. (rin/gus)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers