SAMPIT-Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim Abdul Sahid meminta agar Pemkab Kotim melalui programnya bisa memprogramkan dengan sukses, agar setiap desa memiliki bidan dan tenaga medis.
Ditegaskannya, hal ini sangat penting untuk mencapai pemerataan pembangunan di sektor kesehatan di Kotim. Penempatan itu juga hendaknya diberikan kepada petugas yang bertanggung jawab dan tidak meninggalkan tugasnya. Bahkan lanjutnya, apabila memang perlu Pemkab disarankan untuk melakukan rasionalisasi anggaran tenaga kontrak di Kotim dan dialihkan untuk pembiayaan pengangkatan tenaga medis di pelosok.
”Kita ini selalu mendukung adanya pengangkatan tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan medis di seluruh desa di Kotim. Setidaknya di setiap desa itu wajib ada satu bidan dan satu perawat yang ditugaskan di setiap puskesmas pembantu,”imbuh Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Menurutnya, apabila pemenuhan tenaga kesehatan di pelosok saat ini hanya mengandalkan pengangkatan ASN, maka akan terlalu lama masyarakat menunggu. Sedangkan, apabila nantinya memang perlu dibebankan dari APBD Kotim, maka pihaknya sangat mendukung asalkan tidak berpengaruh kepada beban belanja di atas 50 persen untuk pegawai.
Dan lanjutnya, apabila jika memang dari sisi anggaran tidak memungkinkan ada pengangkatan, maka Pemkab harus merasionalisasi jumlah tenaga kontrak yang ada Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD). Dan anggaran itu dialihkan untuk pembiayaan tenaga kontrak medis di pedalaman tadi.
“Ya memang perlu dilakukan rasionalisasi untuk kebutuhan riil, terutama SOPD yang jumlah tenaga dan pegawainya kebanyakan. Ini harus ada koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim untuk memetakannya. SOPD yang kelebihan tenaga, ya alihkan saja anggarannya untuk penambahan tenaga medis itu,”pungkas Abdul Sahid. (ang/gus)