SAMPIT – Pohon sengon yang diperkirakan berusia 35 tahun, roboh menimpa sebuah rumah yang merangkap studio musik di Jalan Belitung, kompleks Inhutani 3, Jumat (10/11) dini hari. Pohon tersebut tumbang lantaran diduga akar yang menopangnya tidak kuat menahan berat pohon yang terlalu besar dan membelah rumah yang berada tepat di bawahnya.
Berdasarkan penuturan saksi mata berinisial BA (27), sekitar pukul 00.30, dia sedang bercengkerama di dalam studio di ruang depan bersama beberapa orang lainnya. Tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh yang mengakibatkan atap dan genteng bangunan runtuh.
”Setelah mendengar bunyi benturan keras, saya bersama beberapa orang lainnya berhamburan keluar rumah. Baru di situ saya tahu kalau pohon sengon yang berada di barat rumah roboh," ujarnya.
Setelah itu, lanjut BA, rumah yang tertimpa pohon itu kondisinya rusak parah lantaran sengon menimpa tepat di tengah badan rumah dan membelahnya menjadi dua. Atapnya hancur, dindingnya roboh, perabotan di dalamnya rusak dan kabel listriknya putus. Namun, bagian depan rumah yang dijadikan tempat nongkrong tidak rusak.
Ranting kecil dari pohon itu berhamburan ke berbagai sudut dan mengotori halaman. Beberapa orang yang berada di lokasi kejadian panik. Mereka mencari pemilik rumah lantaran khawatir terjadi sesuatu. Namun, ketika tahu masih ada yang berteriak, warga warga menolongnya.
Nur Hayati, perempuan berusia 47 tahun yang sedang tidur tepat di bawah titik jatuhnya pohon, terselamatkan setelah salah satu ranting berukuran besar mengenai plafon rumah dan melindungi tubuhnya dari benturan.
Sementara suaminya, sekaligus pemilik rumah, Binil, mengatakan, ketika peristiwa itu berlangsung, dia sedang bekerja. Pria 48 tahun itu langsung kembali ke rumahnya setelah mendapat kabar bahwa istrinya dalam posisi terjepit reruntuhan bangunan di dalam kamar.
Setibanya di rumah, kata Binil, dia dibantu rekannya, Cipto. Cipto yang dibantu beberapa orang dan kebetulan sedang berada di studio mengangkat reruntuhan bangunan dengan alat seadanya. Mereka berjibaku di malam hari dan berusaha mengeluarkan tubuh Nur Hayati yang merintih kesakitan.
Evakuasi korban berjalan selama 30 menit, sebelum akhirnya dapat diselamatkan dan dibawa ke RS Murjani untuk mendapatkan pertolongan. Nur Hayati tidak mengalami luka serius. Namun, kaki kirinya lebam karena tertimpa atap dan sedikit lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Pihak-pihak terkait juga belum memberikan keterangan resmi. Namun, kerugian diperkirakan oleh korban sebesar Rp 15 juta. (ron/ign)