SAMPIT – Masyarakat Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta tetap waspada dan berhati-hati. Pasalnya, teror buaya diyakini belum berakhir. Kemungkinan masih ada buaya lapar yang bisa naik ke daratan dan menyerang permukiman penduduk untuk mencari makan.
”Kemungkinan ada buaya naik ke daratan lagi. Apalagi ketika air sungai pasang. Kami imbau warga untuk lebih berhati-hati, terutama pas pasang tinggi dan malam hari,” kata Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah, Minggu (12/11).
Menurutnya, buaya yang nekat naik ke daratan dan masuk permukiman penduduk, kemungkinannya hanya satu, buaya tersebut tengah kelaparan dan mengincar hewan ternak warga.
”Sama seperti kejadian di Kecamatan Pulau Hanaut. Perkiraan kami, buaya sampai naik ke darat untuk mencari makan dan yang diincar adalah ternak warga,” katanya.
Muriansyah menuturkan, untuk mengantisipasi kejadian tersebut dan mencegah buaya masuk ke permukiman penduduk, bisa dengan mengamankan hewan peliharaan dari jangkauan hewan itu.
”Ternaknya sebaiknya diamankan. Misalnya, dikandangkan dan kalau ada ternak yang mati, jangan dibuang di sungai lagi. Lebih baik dikuburkan saja agar tak mengundang buaya,” katanya.
Terpisah, Bupati Kotim Supian Hadi meminta masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai agar waspada. Sebab, serangan buaya semakin liar dan ganas. Apabila melihat buaya, agar menghubungi petugas keamanan dan meminta bantuan untuk mengatasinya.
”Jika memang bisa ditangkap, ditangkap saja. Namun, dengan cara yang aman dan jangan sampai dibunuh. Sebab, buaya merupakan hewan yang dilindungi, serahkan dengan BKSDA untuk penanganan selanjutnya jika buaya berhasil diamankan,” katanya.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai ada korban jiwa. Instansi terkait juga diminta turun ke lapangan, mencari tahu penyebab buaya muara mulai mengganas dan sampai berani masuk ke permukiman. (mir/dc/ign)