SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 13 November 2017 10:40
Hentikan Pemberian Susu Formula!

Pada Bayi Baru Lahir

STOP SUSU FORMULA: Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kalteng dr Ferry Iriawanmenegaskan stop pemberian susu formula pada bayi baru lahir, saat Editor Gathering, Kampanye Gizi Nasional, di Hotel Fovere, Sabtu (11/11).(VIVIN/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA –Kesadaran masyarakat terutama ibu melahirkan untuk memberikan air susu ibu (ASI) pada 1000 hari kelahiran anak, di Kalteng masih rendah. Penggiat kesehatan menemukan fakta, masih banyak keluarga-keluarga yang memilih memberikan susu formula bagi bayi di bawah usia 6 bulan.

“Pemberian susu formula kepada bayi berada dibawah dua tahun, khususnya berusia enam bulan kebawah, tidak baik untuk gizi bayi,” tegas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng, Ferry Iriawan bicara di Editor Gathering, Kampanye Gizi Nasional, di Hotel Fovere, Sabtu (11/11).

Dalam kegiatan menggandeng pelibatan media dalam kampanye gizi nasional dalam pencegahan stanting yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan IMA World Health dan diikuti sedikitnya 15 orang redaktur dari berbagai media, tersebut Ferry dengan lugas meminta penghentian pemberian susu formula kepada bayi, khususnya yang baru lahir.

“Susu formula, bukan cara pemenuhan gizi yang baik bagi bayi dibawah enam bulan. Pemberian susu formula, tidak mampu memenuhi gizi yang dibutuhkan bayi dibawah dua tahun. Kalau diberikan susu formula, akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Karena susu formula hanya mengandung lemak, bukan untuk pemenuhan gizi bayi. Sedangkan ASI kaya dengan gizi yang dibutuhkan bayi,” paparnya.

Menurut Fery, sejak di dalam kandungan, pemenuhan gizi harus dilakukan dengan cara yang benar. Ibu hamil harus diberikan tablet penambah darah, supaya tidak terkena anemia. Kemudian harus mampu memenuhi gizi, sehingga anak yang lahir tidak terkena stanting. Setelah lahir, harus diberikan ASI, terutama hingga usia dua tahun.

Sementara itu dalam diskusi tersebut para penggiat kesehatan menyebut, persoalan gizi anak, banyak dilupakan pejabat pengambil kebijakan. Akibatnya pemenuhan gizi bagi perempuan sejak usia remaja, ibu hamil hingga bayi yang baru dilahirkan, tidak maksimal. Kondisi itu, menjadi persoalan serius yang harus mendapatkan perhatian dari seluruh pemangku kepentingan.

Koordinator Projek Kalteng IMA Wolrd Health, Hudallah mengungkapkan, media mempunyai kekuatan dalam mengubah arah kebijakan pemerintah. Bahkan pemberitaan media, menjadi sebuah isu yang ramai diperbincangkan pengambil keputusan. Tidak heran, ada istilah media yang mampu membawa perubahan sebuah negara.

“Kita perhatikan, media berperan memunculkan isu yang akhirnya mendapatkan perhatian pemerintah. Karena itu, keterlibatan media dalam kampanye gizi nasional untuk pencegahan stanting, berperan strategis,” tegas Huda.

“Keterlibatan media dalam program kampanye gizi nasional, tidak bisa dihilangkan. Semua harus berpikir mengkampanyekan gizi untuk pencegahan stanting. Karena tujuannya sangat mulia, untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang mempunyai daya saing dan sehat,” harapnya.

Terpisah, Ketua PWI Kalteng H Sutransyah menyebut, kegiatan ini salah satu bentuk dukungan media dalam penyebarluasan pentingnya pencegahan stanting di Kalteng. Sebab berdasarkan Riset Keseatan Dasar (Riskesdas) 2010 dan 2013, Kalimantan Tengah merupakan satu dari sembilan propinsi yang memiliki angka prevalensi stunting atau anak pendek (akibat kurang asupan gizi) lebih dari 40 persen dan wasting (kurus) lebih dari 15 persen. Menurut standar WHO, angka tersebut tergolong tinggi.

“Melalui kegiatan ini kita harap media ikut terlibat mendorog pemerintah dan masyarakat serta penggiat kesehatan mampu mengurangi kasus stanting di Kalteng,” pungkasnya. (viv)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers